Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Mempertanyakan Hak

Apakah boleh seorang manusia rendah mempertanyakan hak yang paling mendasar kepada penguasa ketika kewajibannya sudah lengkap? Meski terkadang tidak semuanya sempurna, tapi yang jelas hampir semuanya selesai sebagaimana adanya. Pertanyaan bodoh, jawabnya. Terserah dia mau kapan memberikan hak itu kepadamu, namanya saja penguasa. Lagi pula belum tentu semua yang dikerjakan diterima. Kamu saja tidak pernah membaca detail apa yang menjadi pantangan & kemestian kan?! Hanya kulit luarnya saja, akui saja apa susahnya?  Benar, aku mengakuinya. Namun aku belum pernah lagi menikmati hal itu sejak lima tahun terakhir, jadi bolehkah? Sang Penguasa sepertinya tertawa datar mendengar pertanyaan bodoh itu lagi. Aku menghembuskan napas berat ke sekian kalinya yang membuatku siuman dan bermenung. Ini memang belum saatnya, ibarat tanggal main yang masih jauh dari kata tulat dan tubin. Apa yang harus dilakukan? Sejatinya tidak ada. Daya upaya sudah, bermohon sudah, tinggal tunggu tanggal mainnya dat

Mama: Menjadi Baik Itu...

Mama selalu bisa mengajarkan sesuatu hal yang awalnya aku anggap sepele. Paling aku ingat: selalu berbuat baik ke orang-orang. Ada yang baik kita balas kebaikan itu dua kali lipat dengan kebaikan juga. Pokoknya jangan pernah jahat sama orang. Karena kita ga pernah tau orang yang kita jahatin itu adalah orang yang kita butuhin suatu saat nanti. Semesta tidak pernah tidur. Semesta tau orang-orang mana yang akan terkoneksi dengan hidup kita. Jika orang-orang itu jahat, jangan dibalas jahat, biarkan Tuhan yang balas. Tapi jika ada masalah, jangan pernah lari dari masalah, hadapi masalah itu sampai benar-benar clear . Tetap dengan kita yang menjadi baik, jangan menjadi orang yang jahat. Orang jahat ga pernah sadar kalau mereka suatu saat juga akan dibalas dengan kejahatan. Karena sesuatu hal yang dimulai dengan kejahatan akan berakhir buruk. Makanya harus jadi orang baik. “Harus, ma?”,  “Harus” Kemudian aku memeluk mama sambil meneteskan air mata diam-diam.  nb: selamat hari Ibu 20

Senyuuum...

Doa saya: ya Allah, jauhkan hamba dari sifat suka berhutang. Jauhkan hamba dari sifat suka membeli sesuatu yg melebihi kondisi keuangan hamba. Jadikan hamba orang yang ingat dan terus bersyukur terhadap apa yang sudah hamba raih dan punya sekarang. Jadikan hamba orang yang baik. Jadikan hamba orang yang disayangi dan disenangi oleh orang-orang di luar sana. Amiiinn...

Yakin?

Gambar
Apa kau yakin bisa melewatinya, Fer? ...and I was like...

Lalu Ketika

Ketika: aku tidak hidup di jaman dulu | Lalu: susah senang kita bersama | Ketika: aku punya hak | Lalu: aku bisa apa | Ketika: aku tidak bisa memenuhinya | Lalu: kumohon | Ketika: begitu caraku memberitahumu | Lalu: aku tidak habis pikir | Ketika: aku peduli dia | Lalu: posisiku tidak dihargai | Ketika: apa nanti masih bisa kembali  | Lalu: ini trauma | Ketika: (diam) | Lalu: ketika itu selalu ada di dalam doaku bahkan jumlahnya lebih banyak dan lama untuk ketika itu daripada doa untukku sendiri. 

Apa Kabar?

Dia masih tertanam di benakku. Apalagi ketika hujan. Aku ingat ketika menjadi bagian dari dirinya pada urutan ke sembilan. Bahagia pasti. Semangat iya. Dia menerimaku apa adanya, bukan ada apanya. Walaupun aku tahu bukan aku orang pertama yang menyatu dengannya. Hari, minggu, bulan, sampai akhirnya tahunnya berjumlah. Aku menikmati proses yang dia tayangkan. Aku kemudian menjadi salah satu pemain dalam cerita yang kubuat sendiri. Pergi ke sana ke mari, padahal aku dulu buta dengan seluk beluknya, tapi dengan kebaikan dan (aku tak tahu, mungkin iya) keramahan yang tercipta oleh lingkungan sekitar, aku menemukan jalanku sendiri. Bahagia masih. Dia memang berkesan dalam buatku, buat banyak orang. Aku teringat dengan sebuah lirik lagu yang mengatakan jatuh cinta dengannya lalu kau juga akan merasakan patah hati dengannya. Di bagian ini aku mulai sadar. Dia terasa sangat kejam, haha. Entah momennya yang pas atau sengaja diciptakan untukku, mau tidak mau aku mengikuti alurnya. Saat aku haru

Tidak Mudah

Ada warna merah lalu kemudian menjadi pudar, bagian itu yang tidak kuinginkan.  Ada yang tersisa, cuma tidak akan kuhabiskan sendiri. Aku rasa aku hampir menemukan itu. Aku merasa semakin cepat semakin bagus. Tenanglah. 

10 Hal yang Akan Saya Lakukan Jika

Ada beberapa daftar yang sebelumnya sudah dirancang di dalam kepala saat sedang menikmati waktu luang. Sepertinya salah satu dari beberapa itu cocok untuk aku jadikan postingan kali ini. Postingan ini juga sebagai jawaban dari tantangan dari blogger Palanta #serbasepuluh. Let's begin. 10 hal yang akan saya lakukan jika sudah beli hape baru (hahaha...) Isi ulang baterai untuk pertama kali. Iya dong , kan biasanya kalau beli hape baru disuruh ngecas baterainya sekitar 3-4 jam. Kalian masih melakukannya tidak? Isi slot kartu sim dengan kartu sim yang lama. Hhmm, mungkin juga dengan kartu sim yang baru. depends on  paket promo untuk smartphone yang murah yang mana. Hahaha... Tes kameranya alias ambil foto dengan pemandangan atau benda-benda yang bagus. Biar memorinya terisi, masa kosong aja. Lagipula biar ada yang bisa dilihat sebelum/sesudah tidur. Hahaha... Cari wifi mungkin, bisa untuk mengunduh aplikasi-aplikasi keren such as  Facebook, Twitter clients, Instagram, Whats

Dia dan Kesederhanaannya

Kesederhanaan memang membuat seseorang jatuh cinta. Dari kesederhanaan itu terkadang memancar aura kedewasaan yang tak satupun orang lain bisa meniru. Dia dengan kesederhanaannya itu menyulap ruang kecil kosong menjadi ruang pameran luas. Dia dengan kesederhanaannya itu mengajarkanku bagaimana merakit kapal terbang dari sekotak korek api. Dia dengan kesederhanaannya itu menjadi amunisi pendingin saat batin dan pikiran mengeluarkan hawa panas menyengat. Dia tidak memberi contoh secara langsung tapi aku mencatat setiap definisi yang ia ocehkan, dan memoriku menyimpannya di folder khusus bernama dia. Dulu aku tidak peduli pada hal kecil lalu kemudian dia datang memberitahuku tentang 'tidak akan menjadi sesuatu hal yang besar jika hal kecil saja tidak disyukuri'. Sungguh menggugah. Walaupun dia tidak pernah memproklamirkan kejeniusannya namun orang-orang mengakui akan hal itu, apalagi aku. Dia dengan senyum kecil yang tergores di wajahnya selalu membuatku meleleh. Dia dengan tinda

Ketika Pulang Mendadak

Gambar
Sudah hampir dua minggu aku berada di kota Bengkuang, alias kota Padang. Padahal baru liburan Lebaran kemarin aku pulang ke sini. Karena ada satu dan beberapa hal lain memaksaku untuk meninggalkan Ibu Kota untuk sementara waktu. Keberadaanku di kota ini pastinya ada tujuan penting sepenting peluncuran album terbaru para musisi tanah air. Haha.  Siapa yang tak senang jika pulang kampung in the middle of working day ? Kepulanganku kali ini tak hanya membuat keluarga baru di kosanku kaget, orang terdekatku selama di sana, sampai mamaku sendiri saja kaget. Hihi. Waktu menentukan pulang di tanggal yang aku anggap baik, detak jantung berdegup kencang karena berebut tiket (agak) murah dari maskapai Singa Udara, akhirnya dapat! Lalu kemudian berdoa semoga urusan di Padang dilancarkan dan dimudahkan oleh Allah SWT. (Amin...)  Sampai di Padang sekitar jam 9 malam. Badan terasa ingin diguyur air banget , soalnya aku bersiap-siap dari kosan untuk pergi ke Soekarno-Hatta itu jam 2 siang.

Lingkungan Baru, Teman Baru.

Kalau kalian tiba-tiba lihat postingan ini berada di beranda blog kalian, artinya aku telah terinspirasi oleh kalian yang masih setia dan terus memaksakan diri menulis di blog. Terima kasih. Hari ini bertemu lagi dengan hari malas bangun pagi sedunia. Sabtu. Biasanya sih orang-orang yang sangat bersemangat menghadapi hari baru akan melakukan olahraga yang bikin badan mereka jadi segar bugar. Tapi sebagian orang lagi mungkin malah senang bergelut mesra dengan bantal guling di atas kasur mereka. Ya ga sih ? Iyaaa... Hahaha. Coba tebak aku sudah mandi atau belum. Aku tebak pasti kalian belum mandi, ih joroknya kalian! =)) Oh iya, sudah seminggu menempati kos baru. Kos yang selama ini dicari-cari dengan segala kriteria yang aku inginkan akhirnya ditemukan di daerah selatan kota Jakarta. Eh, daerah ini bukan daerah Jakarta ya? Ah sudahlah, yang penting punya kamar yang nyaman dengan ibu kos yang baik hati dan ramah ini. Alhamdulillah. Aku sering diberi kue dan beberapa cemilan keci

Cerita Wajib Militer

Gambar
Aku ingat persis, Minggu 21 April 2013, satu angkatan yang biasanya bangun jam 06.00 lebih, pada hari itu sudah harus berada dalam keadaan beres, wangi, ganteng, dan siap tempur pukul 05.30. Sebelumnya sudah diperingatkan oleh ketua rombongan untuk turun ke bawah tidak boleh lebih dari jam 06.00 pagi, karena bus yang akan membawa kami pergi ke suatu tempat akan berangkat tepat waktu.  Jawaban “siap, Pak!” yang dilontarkan hanya wacana, kenyataannya kami yang berada dalam satu unit apartemen turun pada jam 06.10. Alhasil, dapat semprotan 'cairan cabe rawit' oleh ketua rombongan sebelum masuk bus. Hahaha.  “Karawang, are you ready to be shaked?” (yang di Karawang sudah siap digoyaaaang?? -red) Perjalanan dari Jakarta menuju Karawang tidak memakan waktu yang lama, sekitar dua jam. Melewati tol, keluar masuk hutan, melewati kuburan elit (San Diego Hills), masuk perkampungan, masuk hutan, dan finally bus kami sampai di gerbang kawasan menyeramkan, tempat wajib militer yang m

Quick Post Sebelum Wajib Militer

Halo. Assalamu'alaikum wr. wb. Masih dengan pemilik blog yang jarang posting ini. Bagaimana kabar kalian? Kabarku? Deg-degan. Minggu besok aku akan berangkat ke daerah Karawang, kurang tau juga tepatnya di mana, tapi info yang udah dilaunching sama pihak kantor sudah fix di daerah Karawang. Hahaha. Wajib militer untuk karyawan yang masuk dalam Delevopment Program akan segera dilaksanakan. Aku sebenanya masih bertanya-tanya kenapa mesti ada kegiatan itu untuk karwayan sebuah bank. Oh, kalau dipikir-pikir sebenarnya untuk melatih kedisiplinan. Mungkin bagi orang yang tidak terbiasa bangun pagi, harus bangun di jam 4 subuh. Tenang, aku termasuk ke dalam golongan orang yang biasa bangun jam 5. Semoga bisa bangun satu jam lebih awal waktu wamil besok. (amin) hahahaha. Kata senior masih banyak lagi hal-hal menarik di wamil itu. Ok, aku harap semoga benar-benar menarik dan tidak membosankan. "Ya, paling capek seluruh badan, hahahaha" tambah senior. Oh satu lagi, syarat

Dari 09.08 ke 811A (Part 2, tamat)

Gambar
Assalamu'alaikum, wr.wb. Sudah bulan April rupanya. Pantas aku rindu sekali ingin cerita banyak hal lagi di sini. Apa kabar kalian di sana? Semoga sehat selalu dan semoga yang lagi sakit cepat diberi kesembuhan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Amin. Rencananya mau sambung cerita yg di postingan sebelum ini dengan judul yang sama tapi part 2-nya, mungkin judulnya aja kali ya yang berbeda, isi ceritanya nyambung kok dari postingan yg part 1. So,  setelah lebih kurang 2 bulan pelatihan in class di pusat pelatihan yg disediakan kantor, sekarang saatnya terjun langsung ke divisi IT yang nantinya akan menjadi rumah kedua setelah asrama. Bicara soal asrama, kami semua sekarang udah ga di bilangan utara dari Ibukota lagi, udah dipindah ke asrama baru di daerah Grogol (tunggu, masuk Grogol ga sih? hahaha). Sebuah asrama yang baru di bangun di atas sebuah mall, sebut saja mall pusat henpon (MPH), yang katanya angker banget itu, halah. Dapat kamar yang masih virgin, masih belum pernah

09.08 (Part 1)

Gambar
Harusnya sudah sebulan lebih postingan ini muncul di sini. Bukan sibuk atau tak sempat berinternetan, hanya saja aku yang malas membuka situs bertuliskan blogger(dot)com ini, seperti ada bisikan jahat untuk mengalihkan perhatianku dari tempat ini. Hahahaha :D Halo, semuanya, Assalamu'alaikum wr.wb. Hari ini sudah 01 Februari 2013, bulan baru lagi nih, yang terima gaji udah bisa senyum senang sekarang. Asyik, ngomongnya sekarang udah g-a-j-i :)) #intermezo. By the way, readers, sejak pertengahan Desember tahun lalu aku berada di tempat ini, di tempat pelatihan yang disediakan oleh kantor, tempat aku ditampung  memulai karir di sebelah utara dari ibukota. Di sini, aku dan 16 teman lain digodok untuk menjadi calon pemimpin, mulai dari nol. Very interesting  pokoknya. Punya teman baru nih ceritanya. Dapat teman-teman yang berasal dari berbagai daerah, yaah walaupun kebanyakan berasal dari Jakarta, tapi menyenangkan. Satu angkatanku (17 orang) ini, ditempatkan di satu ruang besar d