Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2008

Mempertanyakan Hak

Apakah boleh seorang manusia rendah mempertanyakan hak yang paling mendasar kepada penguasa ketika kewajibannya sudah lengkap? Meski terkadang tidak semuanya sempurna, tapi yang jelas hampir semuanya selesai sebagaimana adanya. Pertanyaan bodoh, jawabnya. Terserah dia mau kapan memberikan hak itu kepadamu, namanya saja penguasa. Lagi pula belum tentu semua yang dikerjakan diterima. Kamu saja tidak pernah membaca detail apa yang menjadi pantangan & kemestian kan?! Hanya kulit luarnya saja, akui saja apa susahnya?  Benar, aku mengakuinya. Namun aku belum pernah lagi menikmati hal itu sejak lima tahun terakhir, jadi bolehkah? Sang Penguasa sepertinya tertawa datar mendengar pertanyaan bodoh itu lagi. Aku menghembuskan napas berat ke sekian kalinya yang membuatku siuman dan bermenung. Ini memang belum saatnya, ibarat tanggal main yang masih jauh dari kata tulat dan tubin. Apa yang harus dilakukan? Sejatinya tidak ada. Daya upaya sudah, bermohon sudah, tinggal tunggu tanggal mainnya dat

ini saya hari ini.

siang ini lagi ada bentrok di kampus gue. anak teknik kelahi sama anak olahraga. takut? iyalah... bisa2 gue yg ga tau apa2 jadi sasaran, secara gue juga anak teknik. skaligus senang, karena kuliah diliburkan sampai tgl 6. hehehe.... bahagia. gue hari ini bahagia. Sodara gue ada yg jadian. sedih. ya, karna gue tinggal sendirian alias belum punya pasangan..... jomblo ney!!!!! capek. udh hampir seminggu beres2 rumah, ngecat rumah, disuruh beli ini itu, ga bisa tidur siang. ketawa sendiri. ingat masa2 gue kuliah di pku. dari pertama samapi yang terakhir. ayo kita urutkan.... 1. gue kenal sama Rio Hilmi, org pertama yg jd tmn gue di UIN. Nebeng dia ke kampus Sukajadi, di jalan eehh... kena razia, si Rio ga bawa STNK. Melayanglah uang Rp 150.000,- hahahaha...... uang gue Rp 50.000 lu pakai kan, yo???!!! 2. kenal sama orang cabul. Rizky. orang ke dua yang gue kenal wkt di UIN. tukeran nomor kita... gue ingat, kita bertiga (gue, rio, rizky) punya harapan agar bisa sekelas nantinya. rupanya gue

Sinetron Ramadhan.

Gue sekarang lagi pengen bicarain masalah sinetron ramadhan yang lagi menjamur di stasiun televisi manapun. Ntah berapa banyaknya, gue malez aja ngitung. Pada umumnya ga bermutu. Cuma ada beberapa sinetron yang gue akuin sangat2 penuh dengan makna dan pelajaran yang dapat kita ambil setelah nonton sinetron itu. Mulai dari gue SMP, sinetron favorit gue adalah LORONG WAKTU yang ditayangkan di SCTV. Mulai dari Lorong waktu 1-6 ga pernah lupa gue tonton. Sinetron ini lain dari pada yang lain, tiap2 episode beda2 subjudul yang disajikan. Kalau udah mau2 jam 4 sore, gue pasti udah siap2 buat duduk di depan tv. Haha…. Trus, beberapa tahun berikutnya, sinetron ramadhan yang gue juga suka, judulnya SURGA DI TELAPAK KAKI IBU. Para pemainnya Desi Ratnasari, Nia Ramadhani, trus adjie masaid *kalau gue ga salah*. Itu cerita sangat2 menyentuh. Ga bisa gue ungkapin dengan kata2. pokoknya ga lupa gue sama sinetron satu tu. Nia ramadhani yang aktingnya jadi anak bisu dan jadi calon pelukis handal. De

gag tau mau buat apa. :P

beneran... memang ga tau mau buat apa.... dibilang ikut tmn2, ga jg. dibilang ga ikut2 tmn2, ga jg. makanya aku ga tau.. sutralah... yang penting ini udh jadi. tinggal gw otak2, percantik, dan publikasiin deh. tapi, sekarang biar ga usah orang tau dulu.