Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Mempertanyakan Hak

Apakah boleh seorang manusia rendah mempertanyakan hak yang paling mendasar kepada penguasa ketika kewajibannya sudah lengkap? Meski terkadang tidak semuanya sempurna, tapi yang jelas hampir semuanya selesai sebagaimana adanya. Pertanyaan bodoh, jawabnya. Terserah dia mau kapan memberikan hak itu kepadamu, namanya saja penguasa. Lagi pula belum tentu semua yang dikerjakan diterima. Kamu saja tidak pernah membaca detail apa yang menjadi pantangan & kemestian kan?! Hanya kulit luarnya saja, akui saja apa susahnya?  Benar, aku mengakuinya. Namun aku belum pernah lagi menikmati hal itu sejak lima tahun terakhir, jadi bolehkah? Sang Penguasa sepertinya tertawa datar mendengar pertanyaan bodoh itu lagi. Aku menghembuskan napas berat ke sekian kalinya yang membuatku siuman dan bermenung. Ini memang belum saatnya, ibarat tanggal main yang masih jauh dari kata tulat dan tubin. Apa yang harus dilakukan? Sejatinya tidak ada. Daya upaya sudah, bermohon sudah, tinggal tunggu tanggal mainnya dat

Seratus Persen

Lingkaran ini membesar dan terus menyerupai bola salju yang digelindingkan ke arah depan. Sudah tahu rasa sakit tapi tetap melakukannya, maka risiko apa pun harus dimasukkan ke dalam palung di luar bulatan itu. Rasakan! kata mereka. Dua belas kali pada satu ruang yang di awal diperkirakan akan baik tapi sempurna kebalikannya. Wajah depan saat di kereta tiga terisak lembut karena diberondong pertanyaan yang menjatuhkan ke dalam. Oh, tidak perlu ragu, karena sudah seharusnya tidak menghalangi cara keluarnya jalur kecil itu. Bagus, lalu siapa yang akan mengamini kata-kata sakti itu? Mereka lagi. Ya sudah, terima dan langkahkan kedua tungkai itu. Begitu banyak hal di sekeliling jembatan baru yang akan membantu. Percaya sama Semesta, percaya semua berguna pada saatnya.