Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

Mempertanyakan Hak

Apakah boleh seorang manusia rendah mempertanyakan hak yang paling mendasar kepada penguasa ketika kewajibannya sudah lengkap? Meski terkadang tidak semuanya sempurna, tapi yang jelas hampir semuanya selesai sebagaimana adanya. Pertanyaan bodoh, jawabnya. Terserah dia mau kapan memberikan hak itu kepadamu, namanya saja penguasa. Lagi pula belum tentu semua yang dikerjakan diterima. Kamu saja tidak pernah membaca detail apa yang menjadi pantangan & kemestian kan?! Hanya kulit luarnya saja, akui saja apa susahnya?  Benar, aku mengakuinya. Namun aku belum pernah lagi menikmati hal itu sejak lima tahun terakhir, jadi bolehkah? Sang Penguasa sepertinya tertawa datar mendengar pertanyaan bodoh itu lagi. Aku menghembuskan napas berat ke sekian kalinya yang membuatku siuman dan bermenung. Ini memang belum saatnya, ibarat tanggal main yang masih jauh dari kata tulat dan tubin. Apa yang harus dilakukan? Sejatinya tidak ada. Daya upaya sudah, bermohon sudah, tinggal tunggu tanggal mainnya dat

Sayang Mereka

Kadang-kadang sempat berpikir apakah tindakan yang sudah saya lakukan untuk orang-orang yang saya sayangi membuat mereka merasa disayangi? Rasa takut akan mengecewakan mereka selalu menjadi sebuah hal yang rumit bagi saya. Apakah yang saya lakukan itu adalah tindakan terbaik buat mereka? Saya tidak bisa menilainya sendiri karena itu saya butuh masukan dari mereka. Saya ingin tahu bagaimana caranya menjadi seseorang yang sesuai standar mereka agar mereka sepenuhnya merasakan kasih sayang saya. Saya menyayangi mereka dengan sepenuh hati. Saya hanya ingin yang terbaik untuk mereka.