Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

Mempertanyakan Hak

Apakah boleh seorang manusia rendah mempertanyakan hak yang paling mendasar kepada penguasa ketika kewajibannya sudah lengkap? Meski terkadang tidak semuanya sempurna, tapi yang jelas hampir semuanya selesai sebagaimana adanya. Pertanyaan bodoh, jawabnya. Terserah dia mau kapan memberikan hak itu kepadamu, namanya saja penguasa. Lagi pula belum tentu semua yang dikerjakan diterima. Kamu saja tidak pernah membaca detail apa yang menjadi pantangan & kemestian kan?! Hanya kulit luarnya saja, akui saja apa susahnya?  Benar, aku mengakuinya. Namun aku belum pernah lagi menikmati hal itu sejak lima tahun terakhir, jadi bolehkah? Sang Penguasa sepertinya tertawa datar mendengar pertanyaan bodoh itu lagi. Aku menghembuskan napas berat ke sekian kalinya yang membuatku siuman dan bermenung. Ini memang belum saatnya, ibarat tanggal main yang masih jauh dari kata tulat dan tubin. Apa yang harus dilakukan? Sejatinya tidak ada. Daya upaya sudah, bermohon sudah, tinggal tunggu tanggal mainnya dat

Kutipan Cinta

Apa yang teringat dari kenangan-kenangan yang terekam oleh kita? Nama tempat? Nama permaian? Nama teman? Atau kejadian? Ada hal-hal yang mungkin lambat laun bisa terlupa, tapi tidak dengan rasa. Rasa senang, rasa sedih, yang akan terus kita bawa tanpa mudah tercecer di sepanjang perjalanan kita. Dan semakin kita dewasa, kita akan menyadari bahwa di antara kenangan-kenangan tersebut ada satu rasa yang paling besar yaitu CINTA. Karena ketika satu per satu cerita berhenti dan menjadi kenangan, cinta terus bergerak seiring harapan yang menyertai dia. Cinta yang tak terlihat oleh mata, tak teraba oleh tangan, tapi dia ada bahkan sejak kita belum bisa mengucapkannya. Cinta yang sejati, cinta yang kita kira sudah pergi ternyata cuma sembunyi menunggu untuk kembali lagi. (Film omnibus Indonesia: LOVE - 2008)

Tidak Stabil

Sempat bingung kenapa akhir-akhir ini merasa tidak stabil. Ketidakstabilan ini terjadi dalam beberapa hitungan bulan. Ketika tidak ada orang yang bisa mendengar dan mengerti seperti apa ketidakstabilan ini, akhirnya kepentok sendiri dengan dinding tinggi yang namanya bahagia. Tiba-tiba sadar sendiri, udah melupakan tiket buat masuk ke dalam pintu bahagia yang semesta udah kasi. Tiketnya cuma satu, catatan kebaikan yang pernah dilakukan selama perjalanan ini. What have you done? Apa ada kebaikan yang udah diciptakan? Seberapa banyak kesalahan yang udah bikin orang lain sakit? Banyak. Lalu hati kecil bilang kalau belum terlambat untuk menjadi baik lagi. Sebenarnya catatan yang lama masih bisa dibuka lagi tapi sampulnya udah beda, jadi sekarang mau belajar lagi untuk menjadi baik. Do good and good will come to you . Kalimat itu seolah-olah membangkitkan syaraf-syaraf di otak yang udah lama ga berfungsi dengan baik. Kalau udah baik, hal-hal baik pasti datang kembali, seperti kalimat what

Nasihat dari Buku

Gambar
Saya sih bukan tipe orang yang kutu buku, tapi saya bisa bilang kalau salah satu hobi saya adalah membaca, apa saja. Kali ini mau nyeritain pengalaman batin yang luar biasa ketika selesai baca novel. Bagi yang gila baca, pasti tau sama judul novel Sabtu Bersama Bapak . Iya! Buku hebat itu sejatinya bikin saya sadar dengan apa yang udah saya rencanakan dalam hidup saya selama ini, apa berjalan dengan perkiraan sebelumnya, atau bahkan tidak punya progres apa-apa. Postingan ini bukan berupa review buku atau sejenisnya, tapi postingan ini mau nyeritain kesan setelah baca buku itu. I'm out of words nih sebenarnya, bukunya bener-bener bagus, penuh pesan dan nasehat. Buat laki-laki, buku ini penting banget karena mungkin bisa jadi rujukan saat menjadi seorang bapak nanti. Buat perempuan juga bisa, parenting guide  lah nama kerennya. Pengen salin semua nasehat dari buku itu di sini tapi capek dong, hahaha.  ...kewajiban suami adalah siap lahir dan batin. Ketika Bapak menikah tanpa p