Mempertanyakan Hak

Apakah boleh seorang manusia rendah mempertanyakan hak yang paling mendasar kepada penguasa ketika kewajibannya sudah lengkap? Meski terkadang tidak semuanya sempurna, tapi yang jelas hampir semuanya selesai sebagaimana adanya. Pertanyaan bodoh, jawabnya. Terserah dia mau kapan memberikan hak itu kepadamu, namanya saja penguasa. Lagi pula belum tentu semua yang dikerjakan diterima. Kamu saja tidak pernah membaca detail apa yang menjadi pantangan & kemestian kan?! Hanya kulit luarnya saja, akui saja apa susahnya?  Benar, aku mengakuinya. Namun aku belum pernah lagi menikmati hal itu sejak lima tahun terakhir, jadi bolehkah? Sang Penguasa sepertinya tertawa datar mendengar pertanyaan bodoh itu lagi. Aku menghembuskan napas berat ke sekian kalinya yang membuatku siuman dan bermenung. Ini memang belum saatnya, ibarat tanggal main yang masih jauh dari kata tulat dan tubin. Apa yang harus dilakukan? Sejatinya tidak ada. Daya upaya sudah, bermohon sudah, tinggal tunggu tanggal mainnya dat

Kutipan Cinta

Apa yang teringat dari kenangan-kenangan yang terekam oleh kita? Nama tempat? Nama permaian? Nama teman? Atau kejadian? Ada hal-hal yang mungkin lambat laun bisa terlupa, tapi tidak dengan rasa. Rasa senang, rasa sedih, yang akan terus kita bawa tanpa mudah tercecer di sepanjang perjalanan kita.

Dan semakin kita dewasa, kita akan menyadari bahwa di antara kenangan-kenangan tersebut ada satu rasa yang paling besar yaitu CINTA. Karena ketika satu per satu cerita berhenti dan menjadi kenangan, cinta terus bergerak seiring harapan yang menyertai dia.

Cinta yang tak terlihat oleh mata, tak teraba oleh tangan, tapi dia ada bahkan sejak kita belum bisa mengucapkannya. Cinta yang sejati, cinta yang kita kira sudah pergi ternyata cuma sembunyi menunggu untuk kembali lagi.

(Film omnibus Indonesia: LOVE - 2008)

Komentar

Posting Komentar

silahkan dikomen.... jelek2 jg gpp...
ga marah kok, paling gue jampi2 ntar malamnya...
hahahaha...

Postingan populer dari blog ini

Tentang Malam di Pekan Budaya Sumatera Barat part. I

Tujuh dan Sembuh

Pengalaman Latsar tapi Tidak Rasa Latsar