Mempertanyakan Hak

Apakah boleh seorang manusia rendah mempertanyakan hak yang paling mendasar kepada penguasa ketika kewajibannya sudah lengkap? Meski terkadang tidak semuanya sempurna, tapi yang jelas hampir semuanya selesai sebagaimana adanya. Pertanyaan bodoh, jawabnya. Terserah dia mau kapan memberikan hak itu kepadamu, namanya saja penguasa. Lagi pula belum tentu semua yang dikerjakan diterima. Kamu saja tidak pernah membaca detail apa yang menjadi pantangan & kemestian kan?! Hanya kulit luarnya saja, akui saja apa susahnya?  Benar, aku mengakuinya. Namun aku belum pernah lagi menikmati hal itu sejak lima tahun terakhir, jadi bolehkah? Sang Penguasa sepertinya tertawa datar mendengar pertanyaan bodoh itu lagi. Aku menghembuskan napas berat ke sekian kalinya yang membuatku siuman dan bermenung. Ini memang belum saatnya, ibarat tanggal main yang masih jauh dari kata tulat dan tubin. Apa yang harus dilakukan? Sejatinya tidak ada. Daya upaya sudah, bermohon sudah, tinggal tunggu tanggal mainnya dat

Hai, Ferdi!

Minggu ini adalah minggu paling panjang rasanya karena gajian terasa masih jauh. Namun minggu lalu adalah minggu terhebat di fase awal tahun ini. Perhelatan Kelas Inspirasi Bandung 8 berhasil saya ikuti dengan hati riang dan gembira. Bagaimana tidak? Perjalanan bolak-balik Jakarta-Bandung sendiri, menginap pertama kali di Cimahi sendiri, semuanya terasa seperti solo traveling pada waktu itu. I love what I do, karena dengan melakukan apa yang disenangi akan mengurangi letih dan penatnya kegiatan itu. Terima kasih, kaki. Untung kaki ini ciptaan Allah SWT, kuat banget. 

Foto milik: @grandhysetyo
Dua minggu sebelumnya usia saya bertambah lagi. Semakin ke sini semakin ingin hidup damai dan bahagia. Namun sepertinya masih harus banyak belajar bagaimana menjadi damai dan bahagia itu. But after all, thanks to all my friends who still remember my day. Cukup membuat hati damai dan bahagia. 

Sehari sebelum hari kelahiran, saya 'masuk' ke dalam diri sendiri. Bertanya seperti apa tahun ini ingin dihabiskan. Selain itu saya juga berterima kasih kepada saya sendiri karena sudah bertahan dari kemelut masalah yang ada di tahun sebelumnya. Hasilnya, hati menjadi tenang. Ya walaupun ternyata sempat merasakan krisis usia dewasa, khawatir ini-itu, insecure terhadap sana-sini, dll. Saya kembali cepat menyadari, semua akan terjadi bukan karena pengaturan saya, tapi pengaturan dari Allah Tuhan Semesta Alam. Artinya, semuanya sudah diatur dengan porsi yang pas. 

Tahun 2020 ini akan punya banyak PR untuk diri sendiri. Karena rasanya sudah harus upgrade di beberapa sisi diri. Supaya apa? Supaya sampai ke tujuan tadi: hidup damai dan bahagia. I enjoy this life now, tapi namanya hidup harus tetap ada usaha kan?! Sepeda akan bergerak ke depan jika rodanya terus berputar. 

Pastikan kamu masih punya semangat awal tahun ya! Lakukan yang terbaik buat diri sendiri, keluarga, dan sekitar kamu. 

Komentar

  1. Ulas lebih lengkap tentang Kelas Inspirasi dong.. Tentang gimana cara ikutan, tujuan program dan pengalaman kamu setelah beberapa kali ikutan..

    BalasHapus
  2. awalnya semangat, tapi sekarang lagi runtuh semangatnya karena covid-19 huhu..

    wah, kelas inspirasi, menarique nih, pgn ikutan tapi belum terwujud..

    -Traveler Paruh Waktu

    BalasHapus
  3. Hai Ferdi, lama ga mampir ke mari. Semoga tetap sehat di masa Corona ya. Eh Fer sekarang kerja dimana? Masih stay Jakarta kah

    BalasHapus

Posting Komentar

silahkan dikomen.... jelek2 jg gpp...
ga marah kok, paling gue jampi2 ntar malamnya...
hahahaha...

Postingan populer dari blog ini

Tentang Malam di Pekan Budaya Sumatera Barat part. I

Tujuh dan Sembuh

Pengalaman Latsar tapi Tidak Rasa Latsar