Mempertanyakan Hak

Apakah boleh seorang manusia rendah mempertanyakan hak yang paling mendasar kepada penguasa ketika kewajibannya sudah lengkap? Meski terkadang tidak semuanya sempurna, tapi yang jelas hampir semuanya selesai sebagaimana adanya. Pertanyaan bodoh, jawabnya. Terserah dia mau kapan memberikan hak itu kepadamu, namanya saja penguasa. Lagi pula belum tentu semua yang dikerjakan diterima. Kamu saja tidak pernah membaca detail apa yang menjadi pantangan & kemestian kan?! Hanya kulit luarnya saja, akui saja apa susahnya?  Benar, aku mengakuinya. Namun aku belum pernah lagi menikmati hal itu sejak lima tahun terakhir, jadi bolehkah? Sang Penguasa sepertinya tertawa datar mendengar pertanyaan bodoh itu lagi. Aku menghembuskan napas berat ke sekian kalinya yang membuatku siuman dan bermenung. Ini memang belum saatnya, ibarat tanggal main yang masih jauh dari kata tulat dan tubin. Apa yang harus dilakukan? Sejatinya tidak ada. Daya upaya sudah, bermohon sudah, tinggal tunggu tanggal mainnya dat

Cerita Wajib Militer

Aku ingat persis, Minggu 21 April 2013, satu angkatan yang biasanya bangun jam 06.00 lebih, pada hari itu sudah harus berada dalam keadaan beres, wangi, ganteng, dan siap tempur pukul 05.30. Sebelumnya sudah diperingatkan oleh ketua rombongan untuk turun ke bawah tidak boleh lebih dari jam 06.00 pagi, karena bus yang akan membawa kami pergi ke suatu tempat akan berangkat tepat waktu.  Jawaban “siap, Pak!” yang dilontarkan hanya wacana, kenyataannya kami yang berada dalam satu unit apartemen turun pada jam 06.10. Alhasil, dapat semprotan 'cairan cabe rawit' oleh ketua rombongan sebelum masuk bus. Hahaha.  “Karawang, are you ready to be shaked?” (yang di Karawang sudah siap digoyaaaang?? -red)

Perjalanan dari Jakarta menuju Karawang tidak memakan waktu yang lama, sekitar dua jam. Melewati tol, keluar masuk hutan, melewati kuburan elit (San Diego Hills), masuk perkampungan, masuk hutan, dan finally bus kami sampai di gerbang kawasan menyeramkan, tempat wajib militer yang menjadi langganan karyawan-karyawan kantor , ngewamil juga mereka di sini.

Pemandangan yang jauh berbeda dari Jakarta bisa dirasakan setelah turun dari bus. Udara segar, terdampar di hadapan mata tumbuhan hijau di sana-sini (bilang aja HUTAN!) Cuma ada sebuah pabrik alat berat di sebelah kiri, tapi jauh. Hal pertama yang dilakukan setelah turun dari bus? Mudah ditebak sih, jalan jongkok! Berasa ospek ga sih? Yeah... Jalan jongkok mulai dari gerbang sampai mendekati lapangan upacara, kira-kira bisa bikin orang yang hamil muda bisa melahirkan anaknya cepat, menyakitkan banget!

----scene dipercepat----

Setelah apel dan dapat seragam, saatnya pembotakan masal. Jumlah total karyawan yang ikut wamil kali ini berjumlah 77 orang. Ada sekitar 40 lebih laki-laki mengantri dengan ikhlas di hadapan tukang cukur langganan sang komandan. Perempuan sih santai, duduk-duduk sembari berkomentar tentang rambut kami yang mengalami kerontokan secara serentak itu. Di pojok aula yang besar, dua tukang cukur langganan sang komandan itu selesai melaksanakan tugasnya dalam waktu lebih kurang dua jam. Hebat! Amazing! Nasibku? Ya botak lah, botak khas ABRI.

Jadwal yang berlaku dalam kawasan yang bernama BHAKTI MANUGGAL KARYA atau yang lebih familiar dengan sebutan BMK itu antara lain (untuk satu minggu ke depan):
  1. Bangun jam 04.30
  2. Senam pagi 05.00
  3. Mandi pagi 05.30
  4. Makan pagi 06.00
  5. Apel pagi 06.30
  6. Kegiatan fisik/militer seabrek-abrek mulai pukul 07.00 – 10.00
  7. Snack 10.00
  8. Kegiatan fisik/militer seabrek-abrek lagi mulai pukul 10.00 – 12.00
  9. Makan siang 12.00
  10. Istirahat dan sholat sampai 13.00
  11. Pukul 12.50 peluit komandan dan antek-anteknya sudah berbunyi
  12. Kegiatan fisik/militer seabrek-abrek lagi mulai pukul 13.00 – 16.00
  13. Apel sore 16.30-17.00
  14. Istirahat, mandi dan sholat Maghrib
  15. Makan malam 18.00
  16. Kegiatan/materi di aula sampai jam 21.00
  17. Apel malam sampai 21.30
  18. Kembali ke barak
  19. Tidur harus jam 22.00, kalau tidak dapat hukuman, soalnya mata-mata banyak.
  20. Kembali ke urutan 1

Peraturan yang paling menyiksa utama:

  1. Tidak boleh mengantongi/memainkan/melihat/menyentuh handphone sampai semua kegiatan selesai, means jam 22.00.
  2. Makan dengan sendok dan garpu, tidak boleh berbunyi, duduk tegap. Sendok yang harus menghampiri mulut, bukan mulut yang nyosor ke sendok.
  3. Rela mandi kilat, sikat gigi kilat, sholat kilat. Apapun serba kilat.
  4. dll.
----scene dipercepat----


Senin, 22 April 2013 (hari ke-2)
Schedule padat. Dari bangun pagi sampai jam tidur, semuanya diisi dengan kegiatan yang membutuhkan fisik yang kuat, terutama kaki. Ada kegiatan baris berbaris (bahkan berjam-jam), lanjut ke masa orientasi: guling-guling di becek, merayap, tiarap, jalan jongkok, segala bentuk pokoknya. Baju belum kering, kami semua dipaksa masuk got, merayap di gorong-gorong. Nah mulai di sini masuk ke materi Pengenalan Medan. Materi ini berjenis: jalan kaki mengenali medan sekitar tempat pelatihan, mungkin jarak yang kami tempuh kira-kira 20 Km sampai ke finish. Kerennya, HUJAN turun. Pasrah deh. Jalanan becek dan berlumpur. Sepatuku menjelma menjadi monster bermulut lebar. Hahahancuuuur.

Hari ini bisa masuk ke dalam kategori hari paling sempurna. Baru hari kedua saja, kami semua sudah dikejutkan dengan teriakan dan kehebohan ala penduduk yang rumahnya kebakaran. Tengah malam. Semua gelap, lampu sengaja dimatikan oleh tentara pelatih. Semua bangun (walaupun nyawa belum terkumpul), ambil dan pakai seragam, cari kaos kaki, pasang sepatu, ambil topi, lari ke tengah lapangan. Bagi yang tidak lengkap, kena hukuman push-up 40 kali. Hahaha.

Selasa, 23 April 2013 (hari ke-3)
Masih dengan materi yang berkutat dengan baris berbaris. Berlajut ke Lintas Medan. Antusias sekali teman-teman saat diberitahu jarak yang harus ditempuh cuma setengah dari hari sebelumnya. Namun kenyataan berkata lain, medannya lebih sadis walaupun jarak tempuh lebih pendek dari hari sebelumnya. Saat itu aku pikir aku butuh sepatu baru. T,T
Sedang sedih memikirkan nasib sepatuku yang bawahnya semakin memisahkan diri dengan atasnya, tiba-tiba seorang pelatih menghampiri dan menanyakan keadaan sepatuku. "Saya punya sepatu cadangan di sana, kalau kamu mau pakai, silakan. Saya tidak tega melihat anak asuh berkegiatan dengan sepatu yang udah mangap begitu" kata si bapak. Aiiih, aku terharu. Terima kasih ya, Pak. Sepatunya sangat menolong saya menyambung hidup selama di wamil ini. :')
Mulai hari ini sampai hari Kamis, ada materi baru: Bela Diri. Materi ini yang lumayan mengasyikkan. Diajari teknik dasar dalam bela diri, jurus-jurus dan kunci-kunci dasar yang bisa dijadikan bekal di masa yang akan datang. Semua materi yang diberikan dari hari pertama sampai terakhir itu ada ujiannya (praktek dan tulisan). Jadi, siap-siap saja.

----scene dipercepat----

Kamis dan Jumat, 26 & 26 April 2013 (hari ke-5 & 6)
Hari yang ditunggu-tunggu oleh semua peserta wamil. Team Building and Outbond! Yeaiy! Dengan mengundang tim outbond dari Jakarta, kami semua dibagi menjadi 4 grup yang berjumlahkan lebih kurang 19 atau 20 orang. Kegiatan seru dua harian penuh. Sangat mengasyikkan. Yel-yel dari masing-masing grup yang bernuansa persatuan. Games yang mengajarkan kami semua tentang hal kepemimpinan dan kekompakan, dan masih banyak lagi hal-hal yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. hahaha.
Oh ya, grupku menjadi the best team. Good job, Palapa! (tos botol Pocari Sweat)

Malam Jumat kliwon, waktu itu bulan purnama penuh, ada materi baru: Caraka Malam. Semua peserta wamil wajib ikut tanpa kecuali. Kegiatan ini mulai setelah sholat Maghrib dan makan malam. Kami semua dikumpulkan di tengah lapangan di tengah hutan untuk kemudian dilepas satu-satu. Berjalan di jalan setapak di dalam hutan, hanya berpedoman pada penunjuk arah yang sudah disiapkan oleh pelatih. Aku berada di urutan terakhir, paling akhir, betul-betul urutan ke-77. Ada rasa was-was menyelimuti ketika melihat gelapnya hutan di depan, jalan setapak yang becek karena sore harinya hujan, tak bersuara. Kalau berjalan yang terdengar hanya bunyi pijakan kaki yang masuk ke becek. Sesekali bunyi burung hantu dan binatang lainnya yang aku tak tau binatang jenis apa. Jejak kaki babi hutan bisa dilihat dengan jelas ketika sinar bulan purnama masuk ke sela-sela hutan dan menerangi jalan setapak. Aku terus berdoa semoga tidak diganggu setan dan diseruduk babi hutan, LOL. Memang malam yang berkesan namun mendebarkan. Dan kami semua selamat sampai garis finish. Alhamdulillah :D

Sabtu, 27 April 2013 (hari ke-7)
Tak ada hari yang ditunggu-tunggu selain hari ini. Hari terakhir di barak yang penuh memori bagus dan berkesan. Semua wajah tampak sumringah ketika bangun pagi. Menjelang sarapan dan apel pagi, beberapa orang termasuk aku sibuk mengepak barang-barang agar tidak ada barang yang ketinggalan. Karena pulang ke Jakarta telah dijadwalkan pukul 10.00 pagi. Semangat '45 berkobar saat dilakukannya upacara penutupan. Semuanya tersenyum, semuanya terharu dan terlebih lagi semuanya girang ketika bus yang menjemput kami sudah standby di depan gerbang. Mamaaak, aku pulaaaaang.... (lari-lari slow motion mengejar bus)

Tulisan ini aku dedikasikan sekaligus ingin berterimakasih untuk:

  • BMK (Bhakti Manunggal Karya) Karawang
  • para pelatih (spesial untuk pelatih yang meminjamkanku sepatu cadangan)
  • barak
  • hutan-hutan
  • nyamuk hutan
  • lebah kuning gila yang telah menyengatku! Terimakasih telah memberi bekas di pipi.
  • teman-teman peserta wamil

Tidak lengkap sebuah postingan tanpa foto-foto. Selamat menikmati...

Hutan di depan barak
ITDP batch 2 di depan pintu barak
di dekat area apel luar biasa
diajak foto bersama dengan gadis-gadis dari MDP 38
another pose
Hahaha
di tangga menuju barak
Palapa, the best team.
Sempat berfoto sebelum lanjut kegiatan siang (Indra, saya, Putra, Willy)
tempat tidur ternyaman
Daniel, teman sebarak.
hobinya ngumpul di kamarku.

sepatu pelatih yang saya pinjam
di bus menuju pulang

waktu rambut masih bisa dikibas-kibaskan

Komentar

  1. Waktu rambut masih bisa dikibas-kibaskan? Lol..
    eh itu sepatu Pak Pelatih dicuci ga sebelom dibalikin? :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dicuci dong. Kalau enggak, bisa2 disuruh tinggal di sana lebih lama lagi nanti. Hiiii.... :))

      Hapus
  2. persis kayak diksarlin waktu aku di SECATA B padang panjang dulu jadwalnya :)))
    Udah ngokang pestol belum Bang? :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sayangnya ga ada kegiatan ngokang2 pistol, Men... Gyahahahaha...

      Hapus
  3. botaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkk.... (lagi)
    hahahaha

    BalasHapus
  4. HAHAHAHAHA! foto yg buka baju itu lho, lemak kamu kemana-mana, Bebebh. Diet!! :)))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bebebh, kamu pasti salah lihat. Aku tuh sixpack tau! Err... masih calon sih. :))

      Hapus
  5. wah cape enggga sih jadi anggota militer itu ?

    BalasHapus
  6. idih artis korea pake wamil segala ;))

    BalasHapus
  7. ferdiiii..... kamu udah di jakarta? weittsss udah kerja loh.. sekarang... hebatttttt!!!
    baru tau loh sekarang kayanya untuk EDP2 gitu ada wamilnya ya?
    parah bangett yaa...
    apakabar fer????

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai, Mbak... Iya udh di Jkt nih skrg... Alhamdulillah dapat di sini.
      Alhamdulillah kabar baik, mbak...
      Gitu deh, mesti ikut wamil soalnya masuk jalur Development Program. Hihihi.

      Hapus
  8. int yang di poto kok botak dan perutnya bulat bulat ya bang? wakkwakwkakwak

    pertama kali baca wamil kirain Wanita Hamil!! *dibacok*

    BalasHapus
  9. waduh padat ya jadwalnya. dan itu sepatunya bisa bersih gak tuh dicuci hehehe

    BalasHapus
  10. ternyata suasananya tidak setegang yang saya pikirkan

    BalasHapus
  11. ada yg bilang mengerikan , ada yg anggap tantangan ;)

    BalasHapus
  12. :o
    Itu wamil harusnya bikin perut jd sickpack donk...
    Kalau belum, ikut lagi gih :)))

    BalasHapus
  13. Karena ida adalah teman ferdi yang baik hati seduniaaa... ida do'akan semoga ferdi tidak hitam keling kulitnya disana... Amin Ya Allah.. (sungguh do'a yang tulus dari hati)

    BalasHapus
  14. WOWWW

    jadi bang ferdi ini kayak artist korea gitu yaa ada wajib militernya
    Kesian juga jadi botak gitu

    hahahaha

    semangat teross bang!

    BalasHapus
  15. Wah, dari foto-foto sama ceritanya kayaknya wamilnya seru tuh, aku malah belum pernah punya pengalaman ala militer begini..

    BalasHapus
  16. Duluh tahan 2010 aku perna masu BMK mau tanya pak toto subroto sama pak agus masi jd pimpinan di bmk gak

    BalasHapus
  17. Ada yg punya nomer pengurus di PT BMK tidak?,soalnya saya angkatan 20 penempatan kalbar tidak menerima ijazah yg asli dan KTA nya,mohon bantuannya

    BalasHapus

Posting Komentar

silahkan dikomen.... jelek2 jg gpp...
ga marah kok, paling gue jampi2 ntar malamnya...
hahahaha...

Postingan populer dari blog ini

Tentang Malam di Pekan Budaya Sumatera Barat part. I

Tujuh dan Sembuh

Pengalaman Latsar tapi Tidak Rasa Latsar