Di Balik Layar

Hidup berpindah dari satu fase ke fase berikutnya. Dari semua fase yang sudah terjadi, sepertinya sekarang adalah fase yang beratnya seperti menhir pada zaman Megalitikum. Tidur yang harusnya cukup menjadi kurang karena banyak hal berlarian dalam kepala padahal mestinya rehat. Sepertinya semua orang yang lebih tua pernah melewati fase ini ya. Apa saja kegiatan yang mereka lakukan sampai mereka bertahan hingga sekarang? Gambaran seperti inikah semuanya? Bagi yang tidak berhasil di titik mana mereka berada di momen terakhirnya? Kepala yang sedang kosong ini perlu diisi dengan pelajaran dari orang-orang yang lebih tua yang telah mengupayakan perjuangan hidup mereka. Media daring langganan terakhir memperbarui kontennya pada bulan Juni lalu, apa mereka menyerah? Oh, the struggle is real. Apa yang terjadi di belakang panggung tidak pernah dimunculkan pada khalayak, karena untuk apa juga mereka diberi tahu? Nanti saja jika sudah rilis, begitu kata para sineas. Setelah rilis barulah di balik ...

Ketika Pulang Mendadak

Sudah hampir dua minggu aku berada di kota Bengkuang, alias kota Padang. Padahal baru liburan Lebaran kemarin aku pulang ke sini. Karena ada satu dan beberapa hal lain memaksaku untuk meninggalkan Ibu Kota untuk sementara waktu. Keberadaanku di kota ini pastinya ada tujuan penting sepenting peluncuran album terbaru para musisi tanah air. Haha. 

Siapa yang tak senang jika pulang kampung in the middle of working day? Kepulanganku kali ini tak hanya membuat keluarga baru di kosanku kaget, orang terdekatku selama di sana, sampai mamaku sendiri saja kaget. Hihi. Waktu menentukan pulang di tanggal yang aku anggap baik, detak jantung berdegup kencang karena berebut tiket (agak) murah dari maskapai Singa Udara, akhirnya dapat! Lalu kemudian berdoa semoga urusan di Padang dilancarkan dan dimudahkan oleh Allah SWT. (Amin...) 

Sampai di Padang sekitar jam 9 malam. Badan terasa ingin diguyur air banget, soalnya aku bersiap-siap dari kosan untuk pergi ke Soekarno-Hatta itu jam 2 siang. Rencana sudah dirancang sempurna sejak malam sebelumnya. Sampai di Soetta semuanya lenyap meluap begitu saja saat maskapai Singa itu mengumumkan bahwa penerbanganku yang seharusnya 16.10 delay 120 menit. IYA! 120 MENIT. Gibliiik! Kenapa tidak sekalian saja delay 3 jam biar penumpang dapat uang ganti rugi 300 ribu. Ckck. Harusnya sampai di Padang jam 6 sore, malah baru berangkat jam segitu. Kesal? Jangan tanya lagi. Serasa ingin cabutin bulu kaki petugasnya sampai habis!

"Trus dari bandara ke rumah gimana?" pikirku. Padahal sebelumnya aku sudah bbm Gentha (teman terbaik) yang kebetulan sudah bersedia ditebengi untuk pulang bareng (kebetulan dia bekerja sebagai karyawan maskapai Garuda di bandara BIM Padang). Awalnya sesuai rencana, dia pulang jam 6, aku sampai di Padang juga jam 6. Dia balas bbm "Aku pulang duluan saja ya. Nanti kalau sudah sampai beritahu aku, aku yang jemput". Ternyata benar! Dia balik lagi ke bandara hanya untuk jemput aku. That's what friends are for. Hahaha. Thank you so much, Gentha. I lop yu pul! 

Selama di Padang ini, aku sempatkan reuni dengan sebagian kecil dari teman-teman blogger Palanta. Hore! Teman sharing yang tidak pernah habis ide-idenya. Sayangnya ketua sosialisasi rombongan sudah tidak berada di Padang. Kak Desti, we miss you! Kalau ke Padang kita kongkow lagi ya, kak. Ada foto untuk kakak nih.
Rombongan blogger Palanta Padang, September 2013.
Tak hanya reuni dengan teman-teman Palanta, bertemu dengan teman-teman semasa kuliah dulu saat aku berurusan di kampus beberapa hari terakhir ini juga akhirnya mengadakan ngumpul-ngumpul kecil. Ada Abek, Fandy, Emyl, Wicky, Nexa, Egi & Pelo. Mulai dari makan siang bersama di tepi pantai di belakang kampus, tempat kami biasa nongkrong waktu jam kuliah kosong (tempatnya makannya sudah berubah lebih bagus), sampai ke tanding vokal di tempat karaoke. 

Foto bertema jaman dulu di kosan Emyl.
Pantai belakang kampus. Setelah makan siang.
Pantai belakang kampus. Setelah makan siang #2.
Junkfood session.

Sudah kuceritakan mengapa aku pulang mendadak? Oh iya belum. Baiklah, let me tell you a little. Sehari setelah mendarat di Padang, aku langsung ke bank di kampus, mendaftar dan mendapatkan username & password untuk sign up di website kampus dan penyedia beasiswa magister. Benar sekali, saat itu sedang terbuka kesempatan untuk menjadi mahasiswa S2 (yang juga secara mendadak mengeluarkan pengumuman) dan dibiayai oleh DIKTI. Siapa yang tidak mau? Aku semangat menggunakan kesempatan yang diberikan itu. Sudah ikut tes TPA dan TOEFL lalu wawancara dengan Profesor, dan sekarang aku sedang deg-degan menunggu hasil seleksi beasiswa magister itu. Wish me luck, friends... Doakan aku lulus ya. Bismillah. Allahumma Yassir Walaa Tu'assir. 

Komentar

  1. Aaah... best of luck ya. :)

    BalasHapus
  2. Akhinya niat yang terjadi akibat ulah titi muncul juga :))
    Semangat kakak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, makasih ya dek Titi... Semangat juga!

      Hapus
  3. Jadi gimana hasil ujiannya? Kapan diumumken? Semoga loloss!!!
    Btw di belakang kampusmu ada pantai? Asik banget tuh bisa berenang tiap hari.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiin. Semoga aku lolos om. Terima kasih doanya. Belum pengumuman nih, masih deg2an.
      Huahahaha ya kali berenang di pantai tiap hari. Ga enak ah berenang klo ada ombaknya.

      Hapus
  4. wah semangat yah ikut tes nya... saya jg kepengen bgt dpt beasiswa DIKTI. tp kayaknya kalo udah kerja lama, jadi males kuliah lg. hihihi

    BalasHapus
  5. Aw~ si sweet banget sih gentaaaa :D good luck ya semoga lulus beasiswa S2 nya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yes he is :))
      Amiinnn, thank you so much doanya...

      Hapus
  6. S2...
    Semoga dilancarkan yahhh dekk..
    Doakan juga unimu ini bisa kek kamu juga T___T

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin kakak... Iyaa, semoga Uni dapat juga... :')

      Hapus
  7. KAK PERDIH KE PADANG GAK BILANG-BILANG KE AKOOOOOH T.T
    KEJAAAAAAAM T.T

    BalasHapus
  8. Alhamdulillaah :')

    Good luck for the magister, sir!
    Succes for youuu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, thanks doanya, Aul... Sukses juga ya di sana...

      Hapus
  9. Kalau lagi ngumpul sama blogger palanta gitu, ngomongnya pake bahasa indonesia atau padang? kepooo aja. aduhhh udah daftar S2 aja, semoga berhasil ya nak jadi makin pintar ;)

    BalasHapus

Posting Komentar

silahkan dikomen.... jelek2 jg gpp...
ga marah kok, paling gue jampi2 ntar malamnya...
hahahaha...

Postingan populer dari blog ini

Tentang Malam di Pekan Budaya Sumatera Barat part. I

Nenek Siapa Ini?

Mempertanyakan Hak