Mempertanyakan Hak

Apakah boleh seorang manusia rendah mempertanyakan hak yang paling mendasar kepada penguasa ketika kewajibannya sudah lengkap? Meski terkadang tidak semuanya sempurna, tapi yang jelas hampir semuanya selesai sebagaimana adanya. Pertanyaan bodoh, jawabnya. Terserah dia mau kapan memberikan hak itu kepadamu, namanya saja penguasa. Lagi pula belum tentu semua yang dikerjakan diterima. Kamu saja tidak pernah membaca detail apa yang menjadi pantangan & kemestian kan?! Hanya kulit luarnya saja, akui saja apa susahnya?  Benar, aku mengakuinya. Namun aku belum pernah lagi menikmati hal itu sejak lima tahun terakhir, jadi bolehkah? Sang Penguasa sepertinya tertawa datar mendengar pertanyaan bodoh itu lagi. Aku menghembuskan napas berat ke sekian kalinya yang membuatku siuman dan bermenung. Ini memang belum saatnya, ibarat tanggal main yang masih jauh dari kata tulat dan tubin. Apa yang harus dilakukan? Sejatinya tidak ada. Daya upaya sudah, bermohon sudah, tinggal tunggu tanggal mainnya dat

Senyuuum...

Doa saya: ya Allah, jauhkan hamba dari sifat suka berhutang. Jauhkan hamba dari sifat suka membeli sesuatu yg melebihi kondisi keuangan hamba. Jadikan hamba orang yang ingat dan terus bersyukur terhadap apa yang sudah hamba raih dan punya sekarang. Jadikan hamba orang yang baik. Jadikan hamba orang yang disayangi dan disenangi oleh orang-orang di luar sana. Amiiinn...

Komentar

  1. hush orang yang kerja di bank jangan ngutang dong, ntar jadi kredit macet lohh. tapi kalo invest buat rumah kayanya emang musti ngutang deh sebelum harga naik besok senen. hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku udah ga kerja di bank lagi, mbak. Hihihi.
      Skrg ngelanjutin kuliah di kampung halaman, Padang. :D
      Jadi inget hal2 yang berkaitan dgn kredit lancar, kredit macet, dkk. Hahaha

      Hapus
    2. yahhh sudah berakhir dong masa2mu di jekardah :|

      Hapus
  2. aminnn.. iya jgn suka ngutang.. ribet ntar kalo uda numpuk..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiinn...
      Bener, mbak. Makanya aku ga suka ngutang. Kalau numpuk jadi kalang kabut dan pakai sistem 'gali lobang tutup lobang' jadinya. Ya kan?! Na'udzubillahi min dzalik.

      Hapus
  3. Amiiin...

    Aul juga ya ya Allah..
    Amiiin

    BalasHapus

Posting Komentar

silahkan dikomen.... jelek2 jg gpp...
ga marah kok, paling gue jampi2 ntar malamnya...
hahahaha...

Postingan populer dari blog ini

Tentang Malam di Pekan Budaya Sumatera Barat part. I

Tujuh dan Sembuh

Pengalaman Latsar tapi Tidak Rasa Latsar