Di Balik Layar

Hidup berpindah dari satu fase ke fase berikutnya. Dari semua fase yang sudah terjadi, sepertinya sekarang adalah fase yang beratnya seperti menhir pada zaman Megalitikum. Tidur yang harusnya cukup menjadi kurang karena banyak hal berlarian dalam kepala padahal mestinya rehat. Sepertinya semua orang yang lebih tua pernah melewati fase ini ya. Apa saja kegiatan yang mereka lakukan sampai mereka bertahan hingga sekarang? Gambaran seperti inikah semuanya? Bagi yang tidak berhasil di titik mana mereka berada di momen terakhirnya? Kepala yang sedang kosong ini perlu diisi dengan pelajaran dari orang-orang yang lebih tua yang telah mengupayakan perjuangan hidup mereka. Media daring langganan terakhir memperbarui kontennya pada bulan Juni lalu, apa mereka menyerah? Oh, the struggle is real. Apa yang terjadi di belakang panggung tidak pernah dimunculkan pada khalayak, karena untuk apa juga mereka diberi tahu? Nanti saja jika sudah rilis, begitu kata para sineas. Setelah rilis barulah di balik ...

Sepasang Telinga -repost-

"Bisa saya melihat bayi saya??" pinta seorang ibu yg baru saja melahirkan seorang anak dgn penuh kebahagiaan. Ketika gendongan itu berpindah ke tangannya dan ia membuka selimut yg membungkus wajah bayi lelaki yg mungil itu,,ibu itu menahan nafasnya. Dokter yg menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar jendela rumah sakit. Trnyata Bayi itu dilahirkan tanpa kedua telinga!!



Waktu membuktikan bahwa pendengaran bayi yg kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan sempurna. Hanya penampilannya saja yg tampak aneh dan buruk.



Suatu hari anak lelaki itu bergegas pulang dan membenamkan wajahnya dipelukan sang ibu yg menangis karna melihat anaknya bersedih. Ibu itu tahu bahwa hidup anak laki-lakinya penuh kekecewaan dan tragedi. Sambil terisak-isak anak laki-laki itu berkata, "Seorang anak laki-laki besar mengejekku. Katanya,aku ini makhluk aneh.." Mata sang ibu berkaca-kaca mendengar perkataan anaknya.



Anak lelaki itu pun tumbuh dewasa dengan cacatnya. Ia pun mulai disukai oleh teman-teman di sekolahnya. Ia juga mengembangkan bakatnya di bidang musik dan menulis.



Suatu hari ayah anak lelaki itu pun bertemu dgn seorang dokter yg mampu mencangkokkan telinga untuk anaknya. "Saya percaya bahwa saya bisa memindahkan sepasang telinga untuknya, tetapi dgn syarat harus ada seseorang yg bersedia mendonorkan sepasang telinganya untuk anak bapak". Kata dokter tsb.



Kemudian, orangtua sang anak lelaki itupun mulai mencari seseorang yang mau mengorbankan serta mendonorkan telinganya untuk anak mereka.



Beberapa bulan sudah berlalu, tibalah saatnya mereka memanggil anak lelakinya dan berkata,"Nak, seseorang yg tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami akan segera mengirimmu kerumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun,semua ini sangatlah rahasia," kata ayah.



Operasi berjalan dgn sukses.Seorang lelaki barupun lahirlah. Bakat musiknya yg hebat itu brubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan.



Beberapa waktu kemudian ia pun menikah dan telah bekerja sbg seorang diplomat. Ia menemui ayahnya dan berkata, "Yah, aku harus mengetahui siapa yg telah bersedia mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar, namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya."



Ayahnya menjawab, "Ayah yakin kau tidak akan mampu membalas kebaikan hati orang yg telah memberikan telinga itu padamu. Setelah terdiam sesaat, ayahnya melanjutkan, "Sesuai dengan perjanjian, sekarang belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini."



Tahun berganti tahun, kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari tibalah saat yg sangat menyedihkan bagi keluarga itu. Di hari itu ayah dan anak tsb berdiri di tepi jenazah ibunya yg baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut jenazah ibu yg terbujur kaku, lalu menyibaknya, dan tampaklah..............bahwa sang ibu tidak memiliki telinga.."Ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan rambutnya," bisik sang ayah. "Dan tidak seorangpun yg menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikannya,bukan?"



Kecantikan yg sejati tidak terlihat pada penampilan tubuh, namun terletak di dalam hati. Harta karun yg hakiki tidak terletak pada apa yg bisa terlihat, namun pada apa yg tidak dapat terlihat. Cinta sejati tidak terletak pada apa yg dikerjakan dan diketahui, namun pada apa yg dikerjakan tetapi tidak diketahui.....

Komentar

  1. wow..nice story sobat..
    slam knal ya..
    bisa ya bikin cerita kayak gitu..mantab

    BalasHapus
  2. kereeeeeeeeeeen... saya suka ceritanya......

    BalasHapus
  3. GoodJob fer, ur give me inspiration. T kisah dr mana asalnya? Fantasi mu tw kisa nyata?

    BalasHapus
  4. woaaa.... menyentuh banget, huk huk huk

    ornag tua yang benar benar hebattt

    BalasHapus
  5. Kasih Ibu memang sepanjang hayat...
    Nice Story :D

    BalasHapus
  6. @ putra sigit = tegkyu jg s0bat. Itu aq rep0st, bkan aq yg ciptain...

    @ rangga = iyah, aq jg pertama baca jg lgsg suka....

    @ ivan = aq ambilx dr fesbuk tmn, katax dy jg rep0st. Jd aq blm tw syp penulis aslix...

    @ m0cca_chi = keren yach...

    @ sari = iyah, ny0kap gt lho, hebad....

    BalasHapus
  7. good post...
    menyentuh...

    nama yang sama, wajah yang beda.
    aku lebih ganteng dari kau. hahaha

    salam kenal

    BalasHapus
  8. mantaaap habis ceritanya, itu kenyatan atau gimana fer?? bisa ya orang punya hati, untuk berbagi telinganya...salut untuk si ibu

    BalasHapus
  9. *applause*

    aku tersentuh.. belum tentu aku bisa menjadi seperti sang ibu..

    BalasHapus
  10. nice story...
    keindahan itu tidak dari rupa, tapi keindahan akan muncul dengan sendirinya ketika aura positif dalam diri seseorang itu muncul.

    BalasHapus
  11. tunggu-tunggu!!! kayaknya aq udah pernah baca cerita ini di friendster dech... cerita ini ditulis sama temenku yg dari mana yach *lupa aq*

    eits tunggu!!! jadi kepikiran niy..... apa kamu???

    BalasHapus
  12. @ anonim (dan gue tau anda Fauzan kan?!) = aku yg baca aja terharu, menyentuh bgt neh cerita... salam kenal jg..

    @ mbak loly = mgkn cuma cerita renungan mbak, aku jg kurang tau... salut ya buat si ibu, demi anaknya,....

    @ neng aia = aku doain deh smga neng aia bs jd ibu yg baik buat anak2nya, amiiin...

    @ mama Hilda = tengkyu mbak, itu repost story kok...hhehehe..

    @ hendri = iyah terharu dan penuh pelajaran... oya, slm kenal... makasih udh ke sini...

    @ vie_three = apa aku?? aku baru kali ini ngepost ini... aku dptnya dr fesbuk tmnku, dy jg repost.. halah... jd msh misteri gt syp penulisnya,,,

    BalasHapus
  13. aku suka kata2 terakhirnya....it means inner beauty right???

    BalasHapus
  14. pengorbanan yg luar biasa dari seorang ibu .

    BalasHapus
  15. owalah takkirain kamu yg nulis di frienster ntu.... bentar dech aq mau nyari dulu di friendsterku....

    aq mau melacak dulu siapakah penulis cerita ini, mau jadi detektif niy aq.... hwehehehehehe

    BalasHapus
  16. Ada kelainan di blog Ferdy sekarang. Salut sama ceritanya.

    BalasHapus
  17. @ melandri = rite.. inner beauty itu hikmahnya... tp msh byk lagi hikmahnya hehehehe...

    @ sang cerpenis = yoyoi, dahsyat menurut aku pengorbanannya...

    @ vie_three = gmn?gmn?? udh nemu syp penulis aslinya?? kasi tau aku ya...

    @ buwel = ho'oh, bagus ceritanya kaan??! makasih udh ke sini ya... sering2 aja.. hahahha

    @ mbak ana = hehehehe, kelainannya gag membahayakan, kan mbak?! makasih ya, mbak...^_^

    BalasHapus
  18. Kasih ibu memang sangat besar. Terharu banget membacanya...

    BalasHapus
  19. waw..keren
    bisa bikin cerpen kayak gitu benar-benar hebat!
    diterusin ya..
    semangat!
    udah ku follow juga nih!

    BalasHapus
  20. kasih sayang yg sangaaat tulus dari orang tua..surga bagi mereka

    BalasHapus
  21. hm... demi anak, apa sih yang engga?

    makasih ya udah mampir ke tempat sayah & komen :)

    blognya segar... soale ada jeruknya :D

    BalasHapus
  22. T_T crita nya sedih bgt, jadi inget ibu yang tinggal jauh disana.

    trims udah mampir, salam kenal juga.

    BalasHapus
  23. @ mbak reni = met terharu y... Aq pun jg bgtu terharu...

    @ mbak henny = bkan aq yg bkin, dan aq gag tw syp yg bkin cerita tu...

    @ mbak eb0ng = amin...mdh2n ad hkmahx cerita ini.

    @ mbak quinie = ciee...apa seh yg enggak... Hohoho,. Makasih ya ud mw berbaik hati ksni.

    @ mbak adidas = kgn ortu bkin sedih, aq prnh kgn bgt wkt mama jauh jg...
    Sama2 slm knal y...

    BalasHapus
  24. wah,,,,wah,,,,ternyata ibunya tuli...
    inspiratif ceritanya.

    BalasHapus
  25. om...he, aku baru komen nih, ma'ap yahhh.
    btw bagus banget nih. aku jd terharu. n jd kangen sama tiwi t2,hohoho...
    majuuu...om, posting terusss..

    BalasHapus
  26. ferdi, aq udah tanyain ke temenku yg dari pontianak kalimantan coalnya ntu anak yg nulis di bulletin di fs.... tp lom dijawab, sumpah aq penasaran banget iniy.... hwehehehehehe

    BalasHapus
  27. Bgus cerita nya.. terharu.. ^^

    BalasHapus

Posting Komentar

silahkan dikomen.... jelek2 jg gpp...
ga marah kok, paling gue jampi2 ntar malamnya...
hahahaha...

Postingan populer dari blog ini

Tentang Malam di Pekan Budaya Sumatera Barat part. I

Nenek Siapa Ini?

Mempertanyakan Hak