Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Di Balik Layar

Hidup berpindah dari satu fase ke fase berikutnya. Dari semua fase yang sudah terjadi, sepertinya sekarang adalah fase yang beratnya seperti menhir pada zaman Megalitikum. Tidur yang harusnya cukup menjadi kurang karena banyak hal berlarian dalam kepala padahal mestinya rehat. Sepertinya semua orang yang lebih tua pernah melewati fase ini ya. Apa saja kegiatan yang mereka lakukan sampai mereka bertahan hingga sekarang? Gambaran seperti inikah semuanya? Bagi yang tidak berhasil di titik mana mereka berada di momen terakhirnya? Kepala yang sedang kosong ini perlu diisi dengan pelajaran dari orang-orang yang lebih tua yang telah mengupayakan perjuangan hidup mereka. Media daring langganan terakhir memperbarui kontennya pada bulan Juni lalu, apa mereka menyerah? Oh, the struggle is real. Apa yang terjadi di belakang panggung tidak pernah dimunculkan pada khalayak, karena untuk apa juga mereka diberi tahu? Nanti saja jika sudah rilis, begitu kata para sineas. Setelah rilis barulah di balik ...

Sayang Mereka

Kadang-kadang sempat berpikir apakah tindakan yang sudah saya lakukan untuk orang-orang yang saya sayangi membuat mereka merasa disayangi? Rasa takut akan mengecewakan mereka selalu menjadi sebuah hal yang rumit bagi saya. Apakah yang saya lakukan itu adalah tindakan terbaik buat mereka? Saya tidak bisa menilainya sendiri karena itu saya butuh masukan dari mereka. Saya ingin tahu bagaimana caranya menjadi seseorang yang sesuai standar mereka agar mereka sepenuhnya merasakan kasih sayang saya. Saya menyayangi mereka dengan sepenuh hati. Saya hanya ingin yang terbaik untuk mereka. 

Ojek Online

Gambar
Bagi penduduk yang bermukim dan bekerja di kota besar seperti Jakarta dan sejenisnya, mungkin sudah tidak asing lagi dengan yang namanya ojek online . Siapa yang mau menunggu lama-lama di tengah kemacetan kota? Atau merasa terjebak di dalam sebuah mobil hanya karena kelamaan menunggu mobilnya maju selepas lampu merah perempatan yang jumlah kendaraannya bisa dikategorikan tidak wajar. Rasa ingin cepat sampai di tujuan akhirnya diwadahi dengan adanya trend ojek online yang sudah mulai "beroperasi" sejak tahun 2010/2011. Memang sih , ojek konvesional sudah ada sejak jaman dahulu kala, namun berkat adanya teknologi ponsel genggam pintar atau lebih sering disebut smartphone, ojek online ini mulai menjadi bagian dari kebutuhan penduduk kota besar seperti Jakarta. Ada Beberapa Aplikasi  Since I moved to Jakarta in the beginning of this year, I have installed the ojek apps on my phone and been using them for anything I need. I have at least three apps for just in case if one...

Bad Influence of @awkarin’s Account On Instagram for Young Generation

Instagram is one of the most successful social media based on photo and video sharing method. It is used by 500 million active users until June 2016. It enables its users to take pictures and videos, and share them either publicly or privately on the app. I am also one of the active users who use it every day for entertainment. I have been following many accounts with average ages ranging between 15 until 45.  One day I found a controversial account that all of people talk about. Who doesn’t know Karin Novilda a.k.a Awkarin? She is now famous because her photos show extremely inappropriate poses for her age. In fact she’s still 19 and she has more than 900K followers, mostly teenagers. In addition, every move she does was always be shared on her account, such as bad words, the caption she wrote, her poses with the boyfriend (now he is just the ex), the kissing scene, etc. She swears a lot. Those will be very dangerous impact for our young generation. What Awkarin does is p...

Berhenti

Tidak pernah seperti ini berlarut-larut, si obat pencahar selalu berhasil menyuci isi perut dan semua kantong pertahanan sampai yang tersisa hanya muak yang menggunung. Ke mana sang coder sedemikian tega menambahkan kode-kode ganas seganas magma? Kemudian sang coder memberitahu dengan tersirat kalau inilah pilihannya, dipilih lalu dibuang. Masih bisa? Masih ingin? Katakan saja tidak dan jangan sentuh hurufnya lagi.

Pertama si Dua Jari

Berdua tahu kalau pernah sama berjalan di setapak kecil. Sebenarnya pertama tidak lagi berbunyi namun selalu terdengar karena kehebatan zaman yang sudah berkembang. Dipertemukan semesta dengan Origami Biru yang dulu memperindah setapak kecil itu. Sekarang dipisah, tetapi terhubung melalui dua logo. Pernah mengajarkan tentang hidup yang sederhana, mengubah sekotak korek api menjadi kapal terbang, menghargai hal kecil, dan banyak lagi. Kini bisa lega karena melihat Pertama berlayar dengan kapal yang megah berwarna merah muda yang layarnya akan selalu terkembang tegap. Jangan takut, tidak akan merusaknya karena melihatnya saja sudah seperti mendapat piala nobel, itu berharga. Jika terbaca, senyumlah karena doa-doa tadi siang menjatuhkan dinding tinggi yang pernah dibangun oleh situasi hitam dulu. Semua bersih sekarang, air-air yang membasuhnya. Berlayarlah menjauh mencari benua impian. Ditolong oleh doa-doa. Amin.

Surat Di Dua Kertas Putih

Dua puluh dan dua puluh lima. Di angka tersebut Surat mendarat di tangan dengan sejumlah doa dan harapan yang mulia dari sang pengirim. Dua Surat jadi penanda bahwa kita tidak remaja dan bisa bertanggung jawab di tahun-tahun ke depan. Tulisan yang serupa dan lipatan yang belum pernah diganti punya tempat tersendiri di folder kulit bajakan. Sesekali membukanya sengaja untuk menyadarkan bahwa dulu kamu diinginkan dan dicinta, maka jangan lupa bersyukur untuk hal itu. Pesan terselip di dua Suratnya punya inti seperti meminta untuk jangan pernah berubah. Jawabnya tidak, tidak akan pernah berubah karena sejak dulu hingga kini, saya tetap orang yang sama. Itu sekilas beritanya. Sampai warna dua kertas putih itu menghitampun, saya tetap saya, seperti yang kalian kenal. Senyuuum...

Enjoy It While It Lasts

Semua yang sudah dilalui pasti mengajarkan sesuatu yang berharga, entah itu mengajarkan tentang kesabaran, kegigihan, keikhlasan, ataupun menghargai sesuatu. Semua yang sedang kita hadapi pasti akan menghasilkan pemikiran tentang bagaimana mencari jalan keluar dengan menggunakan rumus tersingkat tanpa ada yang disia-siakan. Dan semua yang belum kita hadapi akan selalu menjadi misteri di dalam kehidupan ini, namun dengan pengalaman saat ini dan yang sudah-sudah, semua yang belum kita hadapi menjadi tidak begitu mengerikan jika kita menikmati proses sekarang dan menghargai hasil yang pernah kita dapatkan. Jadi, nikmati selagi itu berlangsung. Resapi apa yang sedang dihadapi, sebab ketika itu tidak lagi terjadi setidaknya kita bisa tersenyum sambil menutup mata memikirkan betapa indahnya proses jika kita 'hadir secara utuh' sebelum itu berakhir. Tersenyum... (Padang, 25 Juni 2016, 08:30)

Menghargai dan Mencintai

Tidak sedikit orang bertanya pada saya akhir-akhir ini: siapa gandengan/gebetan/pasangan/pacar ( or whatever they call it ) saya sekarang? Tidak sedikit pula orang memberi masukan dan agak sedikit menakut-nakuti saya perihal jodoh. Kelamaan sendiri bisa mengakibatkan gila, kata mereka. Mungkin benar kalau yang mereka maksud adalah hidup sendiri di sebuah ruangan, tanpa ada alat komunikasi, alat elektronik, dan alat lainnya yang menopang kehidupan modern saat ini. Itu baru masuk akal dan memang bisa bikin gila. Namun kalau kondisinya masih berada di sekitar banyak orang, berinteraksi dengan yang lain bisa dilakukan secara langsung atau menggunakan alat, rasanya tidak gampang menjadi gila seperti yang mereka maksud. Anyway , semua orang berhak menetapkan keinginan hati untuk sendiri, berdua, bertiga, berempat, terserah berapa jumlahnya, asalkan mereka (sesuai jumlah tadi) sama-sama bahagia, tidak saling menyakiti dan membohongi diri sendiri. Seperti sekarang, setelah melewati berbagai k...

Jangan Lupa(kan)

Jangan pakai tiang tinggi-tinggi kalau tidak ingin kesusahan saat memasang bendera. Jangan mengunyah batu ketika tidak ada lagi roti yang ingin ditelan. Jangan menjemur pakaian ketika langit sudah menghitam sekeliling. Jangan mencampur warna hitam ketika tembok ingin dicat putih. Jangan mengukur waktu ketika selama itu tidak dianggap. Jangan berkata-kata jika tau akan menyakiti. Dulu pengaturan diset menjadi tidak akan berkata jangan, namun semakin ke sini men-jangan-kan diri perlu diberi. Agar bisa terus tersenyum.

Terima Kasih, F.

Terima kasih karena telah menawarkan semeja untuk menikmati daging asap. Terima kasih sudah menjadikan awal yang senang. Terima kasih atas kue mangkuk berlapis kertas. Terima kasih atas jamur dan sayur yang dimakan di foodcourt . Terima kasih sudah beradu argumen. Terima kasih atas stasiun Tangerang dan Monas yang sukarela menjadi tempat bersembunyi dari kejadian sebelumnya. Terima kasih kepada sprei kotak-kotak untuk masukannya. Terima kasih karena Sebelas berlalu dan Karuma berakhir sempurna. Terima kasih Lima Belas yang perdana berdiri di depan banyak kepala, dan menyadarkan ini adalah tujuan hidup. Terima kasih, Februari.  

Menikmati Detik

Berarti benar apa yang mereka bilang tentang bagaimana menghargai diri sendiri. Ketika tidak dengan siapa-siapa, seseorang akan bisa menemukan pemikiran yang benar-benar layak untuk digunakan sebagai instrospeksi diri. Merubah diri dengan kesadaran penuh lalu berharap menjadi lebih baik dari yang dulu adalah salah satu cara menghargai diri sendiri. Jangan takut sepi, kata mereka. Tidak akan, saya berujar. Akan dihitung dan dinikmati selagi masih punya detik. Tersenyum...

Adaptasi Rindu

Gambar
Berada di lingkungan baru dan bertemu dengan banyak orang yang belum dikenal adalah sebuah anugerah bagi saya di tahun 2016 ini. Serba baru: kerjaan baru, status baru, tempat tinggal baru, tempat main baru, dsb. Beberapa teman bertanya apa saya senang? Sudah pasti senang! Sebab saya menyukai hal-hal yang baru dan menantang. Kemudian mereka melontarkan pertanyaan lain "apa ada masalah sejak meninggalkan Padang?" Nah, jawaban dari pertanyaan ini, mungkin bagi beberapa orang, adalah sebuah masalah kecil. Sejak hijrah (lagi) ke kota besar ini, kali ini saya beradaptasi dengan tidak begitu cepat padahal sudah hampir dua bulan. Aneh memang, bahkan saya sendiri suka mikir kenapa kondisi sekarang berbeda dari awal saya merantau tiga tahun yang lalu. Rasanya dulu cuma butuh waktu dua minggu dan saya sudah bisa merasa nyaman di lingkungan itu, tapi sekarang belum. Bayangan akan hal-hal rutin yang biasa dilewati setiap hari sebelum merantau (lagi) masih sering lalu-lalang di ingatan....

Tiga yang Mengajarkan

Masing-masing angka mengajarkan hal yang luar biasa: Satu, masih disebut seperti nama rumah makan Padang terkenal dan berjuang sampai darah terakhir. Dua, bagaimana menjaga kestabilan isi dan menyayangi sepenuh hati sampai musim berganti banyak. Tiga, tidak banyak kata-kata dan sangat khusyuk ketika berkomunikasi pada Tuhan. Tiga di sana akan menempati folder nama yang berbeda dan ceritanya akan terus terpantau sengaja dan tak sengaja oleh siapa saja yang beririsan.

Halo Dunia

Saya tidak meragukan kedahsyatan Semesta dalam hal kejutan, kejutan baik dan kejutan lainnya. Saat ini saya bisa melengkungkan garis bibir karena apa yang ditulis kemarin berwujud nyata. Satu atau Dua diselipkan dengan ikhlas. Kurang dari sepuluh hari setelahnya, rezeki mengundang untuk bergabung bersama mereka. Senang bukan main. Senang tak terkira. Jalur jauhnya juga terbukti, terima kasih Semesta karena ini yang dimau. Halo dunia, saya siap!