Mempertanyakan Hak

Apakah boleh seorang manusia rendah mempertanyakan hak yang paling mendasar kepada penguasa ketika kewajibannya sudah lengkap? Meski terkadang tidak semuanya sempurna, tapi yang jelas hampir semuanya selesai sebagaimana adanya. Pertanyaan bodoh, jawabnya. Terserah dia mau kapan memberikan hak itu kepadamu, namanya saja penguasa. Lagi pula belum tentu semua yang dikerjakan diterima. Kamu saja tidak pernah membaca detail apa yang menjadi pantangan & kemestian kan?! Hanya kulit luarnya saja, akui saja apa susahnya?  Benar, aku mengakuinya. Namun aku belum pernah lagi menikmati hal itu sejak lima tahun terakhir, jadi bolehkah? Sang Penguasa sepertinya tertawa datar mendengar pertanyaan bodoh itu lagi. Aku menghembuskan napas berat ke sekian kalinya yang membuatku siuman dan bermenung. Ini memang belum saatnya, ibarat tanggal main yang masih jauh dari kata tulat dan tubin. Apa yang harus dilakukan? Sejatinya tidak ada. Daya upaya sudah, bermohon sudah, tinggal tunggu tanggal mainnya dat

Progres Renang

Ini sudah kali ke-empat melakukan renang (agak) rutin sejak tahun 2014. Masih jauh dari kata rutin sebenarnya, karena kalau dihitung-hitung, ini sudah minggu ke-7 dari minggu pertama Januari. Salah satu resolusi atau targetku untuk kategori Hidup Sehat adalah berenang rutin dengan total lebih dari 45 kali dalam satu tahun sampai bulan Desember nanti. Mudah-mudahan bisa mencapai target, amiiin... 

Punya hobi renang sejak SD kelas 6. Waktu itu punya teman namanya David yang hobi renang banget yang juga punya akses masuk ke kolam renang umum tanpa bayar uang masuk. Hahahaha, you know what I mean. Jadi beberapa kali diajak berenang sama si David dan dua teman lain, aku jadi menyukai olahraga air yang satu ini. Dulu aku belum punya keahlian berenang, sampai akhirnya kakak sepupu yang waktu itu kuliah tingkat pertama, menyewa guru les renang dan membawaku sebagai teman dia belajar. Oke, kupikir ini kesempatan melihat langsung proses berenang yang baik dan benar.

Beberapa minggu menemani kakak sepupu belajar renang, akhirnya aku merasa punya cukup nyali mencobakan teknik-tekniknya secara langsung di pojokan lain sebelah sananya mereka belajar. "aku bisa! aku bisa!" teriakku dalam hati. Aku menyebutnya gaya kodok, hahahaha. Sampai sekarangpun masih susah membiasakan diri untuk menyebut gaya kodok itu adalah gaya dada. Memalukan. x_x

Gaya bebas bisa tidak, Fer? Dibilang ga bisa, ya sebenarnya bisa, tapi tidak pernah paham seperti apa teknik yang benarnya. Jadi, dari dulu sampai berenang terakhir di 2013, gaya bebas adalah gaya yang sulit untuk dipelajari sesuai teknik yang benar. Sebuah video Youtube direkomendasikan om Eng yang pada bulan September 2013 juga belajar membenahi cara renangnya yang masih ada salah. Buffer videonya, dan akhirnya aku menyadari betapa masih ada beberapa kesalahan dari caraku berenang dengan gaya bebas. Bisa lihat videonya di sini:


Video di atas tau banget kalau aku melakukan kesalahan-kesalahan itu, hahaha. Jadi sejak awal 2014, tekad sudah bulat untuk memperbaiki gaya renang dengan freestyle, thanks Youtube!
Mari evaluasi...
- Kepala nengok ke bawah supaya bokong terangkat: belum benar, masih look forward.
- Badan rotasi kiri-kanan bergantian: belum benar, masih flat, sigh.
- Kepakan kaki lurus: kadang-kadang benar, kadang-kadang salah, masih suka membengkokkan lutut saat berenang, apalagi mengepakkan kaki lurus terus-terusan itu menghabiskan tenaga. (alasan) :))
- Gerakan tangan: benar, jari rapat, angkat tangan ke depan (keluar dari air) mulai dari siku, benar.
- breathe early: masih salah :((

Ini minggu ke-empat aku mencoba membetulkan kesalahan sesuai ajaran video di atas, let me share it.
Good things: kepala sudah benar, nengok ke dasar kolam atau garis hitam di lantai kolam; Sudah bisa merotasikan badan kiri-kanan, Rio (teman berenang) sudah melihat dan menilai; Kepakan kaki lurus sih masih in progress, tapi sudah nyaris lurus setiap mengepakkan kaki, walaupun itu bikin capek; Gerakan tangan sudah benar; Cara mengambil napas masih panik, masih bingung ambil napas ke kiri atau ke kanan, hahaha...

Bad things: masih minum air kolam, eeeeewwwhh! Telinga kemasukan air, aaaaarrggghh! Beradu sama orang karena pandangan terfokus ke dasar kolam, haks haks :))

Semoga latihan berikutnya sudah banyak kemajuan. 

Komentar

  1. hahah, masih banyak salahnya yah. Gak apa, belajar terus. Saya sih gak suka renang, takut tenggelam! haha, sukanya belajar debate.
    anyway, tetap semangat :D

    BalasHapus
  2. Mau belajar renang nih, kayaknya,, sejak kecil tinggal di bukit. setiap masuk kolam gak bisa ngapung

    BalasHapus
  3. Kalo udah mahir wajib ngajarin aul lho bang.
    tanpa fee, pastinya.

    #apaan
    #Laludigampar

    BalasHapus
  4. Ajarin renang dong kak fer
    #modus

    BalasHapus
  5. Mau diajarin renang juga dong :)))

    BalasHapus

Posting Komentar

silahkan dikomen.... jelek2 jg gpp...
ga marah kok, paling gue jampi2 ntar malamnya...
hahahaha...

Postingan populer dari blog ini

Tentang Malam di Pekan Budaya Sumatera Barat part. I

Tujuh dan Sembuh

Pengalaman Latsar tapi Tidak Rasa Latsar