Mempertanyakan Hak

Apakah boleh seorang manusia rendah mempertanyakan hak yang paling mendasar kepada penguasa ketika kewajibannya sudah lengkap? Meski terkadang tidak semuanya sempurna, tapi yang jelas hampir semuanya selesai sebagaimana adanya. Pertanyaan bodoh, jawabnya. Terserah dia mau kapan memberikan hak itu kepadamu, namanya saja penguasa. Lagi pula belum tentu semua yang dikerjakan diterima. Kamu saja tidak pernah membaca detail apa yang menjadi pantangan & kemestian kan?! Hanya kulit luarnya saja, akui saja apa susahnya?  Benar, aku mengakuinya. Namun aku belum pernah lagi menikmati hal itu sejak lima tahun terakhir, jadi bolehkah? Sang Penguasa sepertinya tertawa datar mendengar pertanyaan bodoh itu lagi. Aku menghembuskan napas berat ke sekian kalinya yang membuatku siuman dan bermenung. Ini memang belum saatnya, ibarat tanggal main yang masih jauh dari kata tulat dan tubin. Apa yang harus dilakukan? Sejatinya tidak ada. Daya upaya sudah, bermohon sudah, tinggal tunggu tanggal mainnya dat

SOK TAHU!

'Sok tahu' pada dasarnya adalah "merasa sudah cukup berpengetahuan" padahal sebenarnya kurang tahu. Masalahnya, orang yang sok tahu biasanya tidak menyadarinya. Lantas, bagaimana kita tahu bahwa kita 'sok tahu'? Mari kita mengambil hikmah dari Al-Qur'an. Ada beberapa ciri 'sok tahu' yang bisa kita dapatkan bila kita menggunakan perspektif surat al-'Alaq.
1. Enggan Membaca

Ketika disuruh malaikat Jibril, "Bacalah!", Rasulullah Saw. menjawab, "Aku tidak bisa membaca." Lalu malaikat Jibril menyampaikan lima ayat pertama yang memotivasi beliau untuk optimis. Adapun orang yang 'sok tahu' pesimis akan kemampuannya. Sebelum berusaha semaksimal mungkin, ia lebih dulu berdalih, "Ngapain baca-baca teori. Mahamin aja sulitnya minta ampun. Yang penting prakteknya 'kan?" Padahal, Allah pencipta kita itu Maha Pemurah. Ia mengajarkan kepada kita apa saja yang tidak kita ketahui.

Disisi lain, ada pula orang Islam yang terlalu optimis dengan pengetahuannya, sehingga enggan memperdalam. Katanya, misalnya, "Ngapain baca-baca Qur'an lagi. Toh udah khatam 7 kali. Mending buat kegiatan lain aja." Padahal, Al-Qur'an adalah sumber dari segala sumber ilmu, sumber 'cahaya' yang tiada habis-habisnya menerangi kehidupan dunia. Katanya, misalnya lagi, "Ngapain belajar ilmu agama lagi, toh sejak SD hingga tamat kuliah udah diajarin terus." Padahal, 'ilmu agama' adalah ilmu kehidupan dunia-akhirat.
2. Enggan Menulis

Orang yang sok tahu terlalu mengandalkan kemampuannya dalam mengingat-ingat dan menghafal pengetahuan atau ilmu yang diperolehnya. Ia enggan mencatat. "Ngerepotin," katanya. Seolah-olah, otaknya adalah almari baja yang isinya takkan hilang. Padahal, sifat lupa merupakan bagian dari ciri manusia. Orang yang sok tahu enggan mencatat setiap membaca, menyimak khutbah, kuliah, ceramah, dan sebagainya. Padahal, Allah telah mengajarkan penggunaan pena kepada manusia.

Di sisi lain, ada pula orang yang kurang mampu menghafal dan mengingat-ingat pengetahuan yang diperolehnya, tapi ia merasa terlalu bodoh untuk mampu menulis. "Susah," katanya. Padahal, merasa terlalu bodoh itu jangan-jangan pertanda kemalasan. Emang sih, kalo nulis buat orang lain, kita perlu ketrampilan tersendiri. Tapi, bila nulis buat diri sendiri, bukankah kita gak bakal kesulitan nulis 'sesuka hati'? Apa susahnya nulis di buku harian, misalnya, "Tentang ciri sok tahu, lihat al-'Alaq!"?
3. Membanggakan Keluasan Pengetahuan

Orang yang sok tahu membanggakan kepintarannya dengan memamerkan betapa ia banyak membaca, banyak menulis, banyak mendengar, banyak berceramah, dan sebagainya tanpa menyadari bahwa pengetahuan yang ia peroleh itu semuanya berasal dari Allah. Ia mengira, prestasi yang berupa luasnya pengetahuannya ia peroleh berkat kerja kerasnya saja. Padahal, terwujudnya pengetahuan itu pun semuanya atas kehendak-Allah.

Mungkin ia suka meminjam atau membeli buku sebanyak-banyaknya, tetapi membacanya hanya sepintas lalu atau malah hanya memajangnya. Ia merasa punya cukup banyak wawasan tentang banyak hal. Ia tidak merasa terdorong untuk menjadi ahli di bidang tertentu. Kalau ia menjadi muballigh 'tukang fatwa', semua pertanyaan ia jawab sendiri langsung walau di luar keahliannya. Ia mungkin bisa menulis atau berbicara sebanyak-banyaknya di banyak bidang, tetapi kurang memperhitungkan kualitasnya.
4. Merendahkan Orang Lain Yang Tidak Sepaham

Bagi orang Islam yang sok tahu, siapa saja yang bertentangan dengan pendapatnya, segera saja ia menuduh mereka telah melakukan bid'ah, sesat, meremehkan agama, dan sebagainya. Bahkan, misalnya, sampai-sampai ia melarang orang-orang lain melakukan amal yang caranya lain walau mereka punya dalil tersendiri. Ia menjadikan dirinya sebagai "Yang Maha Tahu", terlalu yakin bahwa pasti pandangan dirinyalah satu-satunya yang benar, sedangkan pandangan yang lain pasti salah. Padahal, Allah Swt berfirman: "Janganlah kamu menganggap diri kamu suci; Dia lebih tahu siapa yang memelihara diri dari kejahatan." (an-Najm [53]: 32)

Muslim yang sok tahu cenderung menganggap kesalahan kecil sebagai dosa besar dan menjadikan dosa itu identik dengan kesesatan dan kekafiran! Lalu atas dasar itu dengan gampangnya ia mengeluarkan 'vonis hukuman mati'. Padahal, dalam sebuah hadits shahih dari Usamah bin Zaid dikabarkan, "Barangsiapa mengucapkan laa ilaaha illallaah, maka ia telah Islam dan terpelihara jiwa dan hartanya. Andaikan ia mengucapkannya lantaran takut atau hendak berlindung dari tajamnya pedang, maka hak perhitungannya ada pada Allah. Sedang bagi kita cukuplah dengan yang lahiriah."
5. Menutup Telinga dan Membuang Muka Bila Mendengar Pendapat Lain

Orang yang sok tahu tidak memberi peluang untuk berdiskusi dengan orang lain. Kalau toh ia memasuki forum diskusi di suatu situs, misalnya, ia melakukannya bukan untuk mempertimbangkan pendapat yang berbeda dengan pandangan yang selama ini ia anut, melainkan untuk mengumandangkan pendapatnya sendiri. Ia hanya melihat selayang pandang gagasan orang-orang lain, lalu menyerang mereka bila berlainan dengannya. Ia tidak mau tahu bagaimana mereka berhujjah (berargumentasi).

Di samping itu, orang yang sok tahu itu bersikap fanatik pada pendapat golongannya sendiri. Seolah-olah ia berseru, "Adalah hak kami untuk berbicara dan adalah kewajiban kalian untuk mendengarkan. Hak kami menetapkan, kewajiban kalian mengikuti kami. Pendapat kami semuanya benar, pendapat kalian banyak salahnya." Orang yang terlalu fanatik itu tidak mengakui jalan tengah. Ia menyalahgunakan aksioma, "Yang haq adalah haq, yang bathil adalah bathil."
6. Suka Menyatakan Pendapat Tanpa Dasar Yang Kuat

Muslim yang sok tahu gemar menyampaikan pendapatnya dengan mengatasnamakan Islam tanpa memeriksa kuat-lemahnya dasar-dasarnya. Ia suka berkata, "Menurut Islam begini.... Islam sudah jelas melarang begitu...." dan sebagainya, padahal yang ia ucapkan sesungguhnya hanyalah, "Menurut saya begini.... Saya melarang keras engkau begitu...." dan seterusnya. Kalau toh ia berkata, "Menurut saya bla bla bla....", ia hanya mengemukakan opini pribadinya belaka tanpa disertai dalil yang kuat, baik dalil naqli maupun aqli.
7. Suka Berdebat Kusir
Jika pendapatnya dikritik orang lain, orang yang sok tahu itu berusaha keras mempertahankan pandangannya dan balas menyerang balik pengkritiknya. Ia enggan mencari celah-celah kelemahan di dalam pendapatnya sendiri ataupun sisi-sisi kelebihan lawan diskusinya. Sebaliknya, ia tekun mencari-cari kekurangan lawan debatnya dan menonjol-nonjolkan kekuatan pendapatnya. Dengan kata lain, setiap berdiskusi ia bertujuan memenangkan perdebatan, bukan mencari kebenaran.

Demikianlah beberapa ciri orang yang sok tahu menurut surat al-'Alaq. Dengan mengenali ciri-ciri tersebut, semoga kita masing-masing dapat melakukan introspeksi dan memperbaiki diri sehingga kita tidak menjadi orang yang sok tahu. Aamiin.
Sumber : Al Qur'an Dan Al Hadits.

Komentar

  1. Pertamax, hehe...
    Ya mudah2'an saja sy bukan org yg "sok tahu"...
    Mudah2'an gak sombong N merasa lbh pintar dr yg lain, amin.

    BalasHapus
  2. Wah,keren2 nieh postingannya!! Mudahan jg ak gak sok tahu, mending sok tempe! Wkwkwk

    BalasHapus
  3. ada pepatah lama mengatakan orang seperti ini " bodoh tak bisa dijar pintar tak bisa diikut"

    goog post

    BalasHapus
  4. satu kata yang ingin kuteriakkan
    semangattttttttttttt
    hehehehe

    BalasHapus
  5. postingannya keren dek.....kereen... ^_^

    makasih...ilmu baru nih......

    BalasHapus
  6. @zippy = ho'oh, kita ga boleh sok tahu dlm hal apapun, kecuali klw kita bisa menjelaskan dgn bukti2 yg kuat. ^_^

    @ivan = amin... klw sok tempe emgny enak??? hakz,,hakz...

    @rizal = goog?? good maksudnya??? hehehe.. makasih mas pepatahnya...

    @yanuar = yoyoi, mas... harus semangat donk!!! semangat!

    @mbak Ella = makasih mbak... aku jg keren kok orangnya...hakz..hakz..

    BalasHapus
  7. salam sobat.
    blognyakeren ,artikel ok, nich...
    makanya banyak yang suport dan comment.

    BalasHapus
  8. halo salam kenal...
    semoga diriku bukan termasuk orang yg sok tahu..
    postingannya menarik, cocok buat perenungan..

    BalasHapus
  9. wah wah....aku termasuk manusia sok tau gak ya..

    BalasHapus
  10. hal yang sepele tapi perlu diwaspadai..ya memang kita sering tidak sadar..hanyut dalam ke"sok tahu"an..nice sob..thanks berat sudah berbagi

    BalasHapus
  11. mimpi apa smalam kok posting spt ini?? wah jgn2 ni bkn fer fer yahhh :D
    (udakan q komen) :D

    BalasHapus
  12. @mbak Nura = makasih, tp blog ini masih jauh dr kata keren kok...

    @mas Nasrudin = amin,, mdh2n postingan ini berguna... salam kenal juga...

    @bang Marsu = makasih bang, hahaha, akhirnya bang marsu komen untuk yg ke dua kalinya.. hehehe...

    @Sigit = sama-sama sob... senang bisa berbagi...

    @Uncle Polar = astaga,, ini aku om... si cakep ferdi.. hakz..hakz..

    BalasHapus
  13. mungkin diantara mereka adalah saya....
    maksih ya dah ngingetin

    BalasHapus
  14. hal-hal remeh temeh seperti ini yang biasanya luput dari perhatian kita... gajah di pelupuk tak terlihat tapi semut di ujung gunung di dalam sedotan terlihat jelas .. hohohohoho..

    nice post :) keep it up :)

    BalasHapus
  15. nice posting, dek ...
    semoga daku diberikan keluasa ilmu pengeetahuan, dan di beri kerendahan hati olehNya...
    agar jgn jadi orang yang 'sok tahu' itu.....

    salam kenal, trims sdh komen di tempatku...

    BalasHapus
  16. s0k tahu itu kan sangat dekat dengan kes0mbongan. Padahal orang s0mbong itu kan dibenci Tuhan.

    Udaa.. blogku alah bisa.
    khikikikikik..

    BalasHapus
  17. walah-walah mo puluhan ratusan ribuan kali baca Qur'an wen tetep aja gak paham tu hihihi dedel banget wis:p

    BalasHapus
  18. makasih yaaa...udah diingetin lagi...
    :D

    BalasHapus
  19. @Waluyo = iya, mgkn juga aku... sama2 udh ingetin jg...

    @Lata = wew,, itu pepatah lama bgt.. tapi isinya ngena' di hati...

    @mbak Tisti = iyah, mdh2n kita jd org yg tdk sok tahu... sama2 mbak.. makasih jg udh komen ke sini...

    @sii Melyn = bener bgt diak... somong dibenci Allah,... adiak pintar yo... syukur blog adiak alah bisa... hehehehe....

    @mbak Wendy = hahahaha,,, kan ada tafsir Qur'an mbak... hehehe.. *berasa ustad*

    @mbak Sari = sama-sama mbak.. senang bisa berbagi...

    BalasHapus
  20. semua kriteria ada padaku, hikss... berarti ak termasuk orang sok teu dunk, hiksss

    BalasHapus
  21. agrrrggg,,,,,,,,,,,setelah membaca postingan ini, apakah saya orang yang sok tahu???
    mudahan gak ya,,,

    BalasHapus
  22. bener banget tuh!
    sebisa mungkin sifat jelek yang kayak begini dijauhin aja deh, soalnya dampaknya buruk. bisa-bisa kita diasingkan sama orang lain

    BalasHapus
  23. astaga! tumben posting yang berguna!
    astaga! kupikir ini blogku..
    huahahaha...
    numpang spam bos!
    hehehe

    BalasHapus
  24. syukran, ane lagi butuh banget peringatan kayak gini...

    BalasHapus
  25. hwaaa semoga saya ngga jadi tongkosong nyaring bunyiii >,<

    BalasHapus
  26. walau bukan jadi yang pertama kasih kommet..gk pa kan????(((maaf diterima)hehheheh


    sok tahu...sok tempe......ya????makanan dunk...

    hihiihi

    gie mampir nich........mau sok kenal aja sama penghuni nya???boleh gk ya????heheheh

    BalasHapus
  27. @mocca_chi = jangan sedih... bisa diubah sedikit demi sedikit.. *ceilee...

    @Muhammad Qori = amin,, mdh2n engga... ^_^

    @mbak Henny = yoyoi mbak... siip deh... emg bener...

    @andie = kamfreto... ini gw, emg loe... hakz...

    @uncle Polar = anak saya lagi tidur,,jgn berisik.

    @Firyan = afwan.... hehehehe... salam kenal...

    @anindyarahadi = amin,, amin... aku jg mdh2n ga termasuk jga...

    @regie = mw jd pengomen yg pertama??? follow donk... hahahahahaa... salam kenal ya, makasih udh mampir...

    BalasHapus
  28. Membaca tanpa menulis, bisu. Mendengar tanpa di tulis, tuli. Membaca, mendengar, menulis tanpa di pelajari bisu dan tuli. Ilmu tidak lepas dari guru dan buku, mahar dari sebuah ilmu, mendengar dari seorang Guru dan membaca dari sebuah Buku.

    Ini postingan mbak tahun jadul, judulnya "mahar ilmu"

    BalasHapus
  29. Bagus sekali sharingnya, thanks sobat

    BalasHapus
  30. Paling parah yg no. 5 tuh...

    BalasHapus
  31. :),sepertinya aku harus banyak belajar,suka membaca dan tak suka menutup telinga,ngga bisa denger dunk,hehehhe,dan semoga aku bukan cewek yang sok tau :P,makasih dah berkunjung,salam kenal yah !:)

    BalasHapus
  32. @mira = klw gw sok tau ga???

    @mbak Anaz = hoyaa?? ah jadi penasaran sm postingan kita yg persis sama.. heheheh.. maap deh mbak.. aku repost ini dr nyari di google, dan nemu blog org yg mosting ini... hehehe...

    @rakhmat = sama2,,, makasih ya... salam kenal...

    @mbak Fanda = wah.. mbak Fanda ke blog aku.. senangnya.... ^_^

    @Inuel = amin... mdh2n mbak Inuel ga jd org yg sok tau... doain aku jg ya.... ^_^

    BalasHapus
  33. dengan membaca kita bisa melihat dunia. ngeblog juga intinya membaca kan? :)

    BalasHapus
  34. wiiihhh lama gak ngesot2 di blog eeehhh ada perubahan disini.... kok gelap, mati lampu yak???

    hmmm sok tau, aq juga kesel tuch sama orang yg sok tau....

    BalasHapus
  35. yaudah laaahhhh mari kita menjadi orang yg gak sok tau, yg mau mendengarkan orang laen.... dan terus membaca serta menulis.... MERDEKA!!!! hehehehe

    BalasHapus
  36. terimakasih pencerahannya ferdi...

    semoga saya ga termasuk dalam manusia yang serba sok ya... semoga Allah selalu mengingatkan.. amin..

    hihihi

    BalasHapus
  37. mantap deh. makanya harus punya agenda biar gak lupa ya.

    BalasHapus
  38. mantap deh. makanya harus punya agenda biar gak lupa ya.

    BalasHapus
  39. @mbak Quinie = iyah, blogwalking juga melatih kita baca dengan sabar.... ^_^

    @pak Attayaya = merdeka! merdeka!

    @vie_three = hahaha... iya mati lampu sekali2... udh kembung krn minum jus jeruk terus... hihihihi...

    @neng Aia = sama-sama, neng.. amin.. amin...

    @mbak Fanny = bener juga ya,, hrs diagendakan suapaya ga lupa... siip...

    BalasHapus

Posting Komentar

silahkan dikomen.... jelek2 jg gpp...
ga marah kok, paling gue jampi2 ntar malamnya...
hahahaha...

Postingan populer dari blog ini

Tentang Malam di Pekan Budaya Sumatera Barat part. I

Tujuh dan Sembuh

Pengalaman Latsar tapi Tidak Rasa Latsar