Di Balik Layar

Hidup berpindah dari satu fase ke fase berikutnya. Dari semua fase yang sudah terjadi, sepertinya sekarang adalah fase yang beratnya seperti menhir pada zaman Megalitikum. Tidur yang harusnya cukup menjadi kurang karena banyak hal berlarian dalam kepala padahal mestinya rehat. Sepertinya semua orang yang lebih tua pernah melewati fase ini ya. Apa saja kegiatan yang mereka lakukan sampai mereka bertahan hingga sekarang? Gambaran seperti inikah semuanya? Bagi yang tidak berhasil di titik mana mereka berada di momen terakhirnya? Kepala yang sedang kosong ini perlu diisi dengan pelajaran dari orang-orang yang lebih tua yang telah mengupayakan perjuangan hidup mereka. Media daring langganan terakhir memperbarui kontennya pada bulan Juni lalu, apa mereka menyerah? Oh, the struggle is real. Apa yang terjadi di belakang panggung tidak pernah dimunculkan pada khalayak, karena untuk apa juga mereka diberi tahu? Nanti saja jika sudah rilis, begitu kata para sineas. Setelah rilis barulah di balik ...

A Create - Festival Kreatif Padang Pecaaah!

Saya rasa ga perlu basa-basi lagi untuk ngasi kabar kalau festival kreatif yang diadain sama GoAheadPeople, Minggu 18 Oktober 2015 di Lanud Tabing kemarin, pecaaaaahh! Pecah di sini artinya rameee! Lebih dari 7000 orang lho yang datang. MC-nya bilang kalau festival ini pertama kali diadakan di pulau Sumatera. Wow! Kalau temen-temen sempat datang pasti setuju dengan pendapat saya. Acara yang openning-nya dibuka pada pukul 10:00 WIB ini dibikin meriah sama panitianya. 

Tempat masuk
Tempat keluar
Tempat pertama yang mesti dikunjungi adalah tempat registrasi di mana kita bakal dikasi bukti regis dan stiker love untuk ditempel di ruang voting. Kayak yang udah saya ceritain di postingan sini, festival ini adalah festival yang mengkolaborasikan seniman dan komunitas kota Padang dan sekitarnya dalam menyalurkan inspirasi pada khalayak ramai. Di antaranya: ada workshop fotografi oleh Anton Ismael (dari Kelas Pagi), workshop dari creative entrepreneur oleh Arifin Windarman (dari UNKL347), Art Visual workshop oleh Ade Darmawan (Ruang Rupa). Ada live graffiti dari seniman-seniman berbakat. Seru dan menyenangkan!

Workshop diadakan di dalam rumah unik itu
Workshop fotografi oleh Anton Ismael (Kelas Pagi)
(photo by: GoAheadPeople)
Mas Anton Ismael bilang "karya kreatif memerlukan ruang distribusi untuk akhirnya diakui dan mendapat apresiasi dari publik. Turut gembira dan mendukung komitmen Sampoerna A, yang melalui A Create Padang ini memberikan ruang bagi komunitas-komunitas seni di Padang untuk menampilkan karyanya dan mendapat apresiasi atas talenta mereka"

Creative Entrepreneur oleh Arifin Windarman (UNKL347)
(photo by: GoAheadPeople)
Mas Arifin Windarman yang murah senyum itu berpendapat "melalui workshop ini kami ingin mengangkat semangat dan motivasi talenta-talenta kreatif untuk berani membukan cara pandang mereka dengan keluar dari kotak berpikir yang biasa orang lain lakukan. Mengajak mereka untuk berani mengangkat keunikan konten lokal dan dikolaborasikan dengan konsep global, sehingga karya mereka bisa sampai ke publik yang lebih luas lagi" 

Art Visual workshop oleh Ade Darmawan (Ruang Rupa)
(photo by: GoAheadPeople)
Mas Ade Darmawan juga nambahin "Di A Create Padang ini para insan kreatif mempunyai kesempatan untuk membangun jaringan dan membuka selebar-lebarnya peluang untuk mengasah kreativitas dalam kompetisi sehat, yang nantinya bisa menghasilkan perkembangan yang lebih baik. Harapannya sih supaya acara seperti ini berkelanjutan dan rutin diadakan, supaya tidak punah peradaban kreatifnya."

Suasana workshop di dalam Go A Head House
(photo by: GoAheadPeople)
live graffiti(photo by: GoAheadPeople)
Live graffiti (2)(photo by: GoAheadPeople)
Rasanya kurang kalau sehabis workshop tapi ga makan dan minum isi perut buat tenaga. Tersedia tempat jualan yang semua pedagangnya insan kreatif. Cafe-cafe yang lagi naik daun juga turut hadir di event ini. Suasana meja dan kursi makan dibikin kayak gini supaya bisa liat ke arah panggung utama. 

Area makan-minum
Panggung utamanya gede banget, lighting-nya keren. Medan magnet dari panggung utama ini sungguh besar. Setiap MC-nya teriak panggil nama band penghibur, semua pengunjung otomatis langsung mengambil tempat ke tengah. Saya sempat bertemu dengan teman-teman kampus dan teman-teman blogger Palanta. "Aku pengen liat The S.I.G.I.T" kata @farandyryan. "Titi nungguin Maliq & d'Essentials, tapi jam berapa sih? masih lama ya?" kata si @piuw_ waktu ketemu di sisi kiri panggung utama. Kalau saya juga sih nungguin Maliq, tapi pas MC teriak manggil nama band White Shoes and The Couple's Company, saya juga ikut ke tengah sih, mau ikutan nyanyi Windu-Defrina. Hahahaha... This band can bring me back to 80's lhoo... enak! 

Spot panggung utama dari parkiran
Main Stage keliatan kokoh dari kejauhan
Panggung utama ketika senja
On the stage: White Shoes & The Couple's Company

Boy, Hafiz, Rio
Lokasi Lanud Tabing menurut saya sangat pas dijadikan tempat festival kreatif ini. Selain panggung utama yang besar, di tengahnya ada booth-booth yang diisi sama komunitas yang ada di kota Padang dan sekitarnya, ada Padang Gambar yang unjuk gigi dengan sketsa-sketsa yang keren banget. Ada Rumah Ada Seni juga, ada Minangkabau Photography, ada Ayo Dengar Radio, dan ada Visual Art dan Cinematography. Semuanya bikin pengetahuan kita nambah tentang seni kreatif terutama seni yang ada di daerah kita Minangkabau ini. Saya menikmati banget kalau ke booth Minangkabau Photography, di sana banyak dipajang foto yang luar biasa indah, tiga kali saya ke sana karena masih belum puas. Hihihi.

Komunitas #AyoDengarRadio
(photo by: GoAheadPeople)
Komunitas Minangkabau Photography
Komunitas Padang Gambar
Rio in the booth
Komunitas Padang Gambar sedang unjuk gigi
Booth Rumah Ada Seni di kala magrib
Sampai malam saya di sana, mau liat penampilan dari Maliq & d'Essentials. Lagu-lagu yang saya pengen denger live cuma beberapa, ga semua lagu mereka yang saya hapal, hahaha. But I enjoyed their performance very much. Lagu Himalaya yang pake piano doang bikin penonton jadi menikmati banget sambil diterpa angin malam yang sepoi-sepoi.

Penunjuk arah (1)


Penunjuk arah (2)
Second stage yang atasnya ada cafe 

Kaos kocak dari Tangkelek
Lesehan kalau capek dengerin artis nyanyi, haha
Pulang dari sini rasanya terbayarkan dengan keseruan yang ga ada habisnya dihibur sama komunitas-komunitas, artis-artis, dan tempat makan yang enak-enak. Semoga tahun depan diadain lagi di Padang. A Create Padang ini bukti bahwa seniman dan entrepreneur di kota Padang dan sekitarnya bisa selevel dengan seniman yang ada di pulau Jawa sana. Hasil karya mereka ga cupu, sebaliknya hasil karya mereka berkualitas bagus, bisa banget bersaingan secara sehat dengan seniman-seniman di seluruh Indonesia. Pengunjung juga terbuka matanya kalau merk lokal bagus-bagus dan ga ketinggalan dari yang udah ternama. Terima kasih Go A Head People! Maju terus komunitas dan seniman kota Padang dan sekitarnya. 

Komentar

  1. Keren. Abis. Sumpah.
    Kece banget ya kaaaak..

    BalasHapus
  2. seru bangett yaaa.. baru sadar saya udah lama bgt ngga dateng ke acara2 seperti ini yg lumayan sering ada di Jakarta. Dulu pas di pesta blogger juga banyak pembicara2 yg menyampaikan utk lebih kreatif melihat keunikan produk lokal. Mumpung masih muda, masih bisa berkarya, acara2 seperti ini bisa mengasah kreatifitas dan inovasi kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang seru klo ikut atau cuma sekedar datang ke acara2 sejenis ini, mbaak.. nambah ilmu dan inspirasi. Ah aku jadi kangen Pesta Blogger. Hihihi

      Hapus
  3. Wah seru banget acaranya Fer. Mudah mudah tahun depan Ferdi sudah bisa ikut sebagai pengisi acara yah di tempat ini (kalau diadakan lagi).

    Reportasenya asyik Fer

    BalasHapus
  4. Ih seru bangeeeetttt
    agak sedih juga gabisa dateng dan nyobain semua booth secara langsungg

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya... Masuknya pakai KTP di gerbang masuk, diperiksa sama petugas gerbangnya. ^_^

      Hapus

Posting Komentar

silahkan dikomen.... jelek2 jg gpp...
ga marah kok, paling gue jampi2 ntar malamnya...
hahahaha...

Postingan populer dari blog ini

Tentang Malam di Pekan Budaya Sumatera Barat part. I

Nenek Siapa Ini?

Mempertanyakan Hak