Fenomena Remaja Nongkrong di Sudirman - Dukuh Atas
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Fenomena area stasiun Sudirman sampai ke halte Dukuh Atas yang ramai oleh remaja Bekasi, Depok, Citayam, Bojonggede, Cilebut, dsb. itu bukanlah sebuah ancaman yang gimana-gimana dan harus dibubarkan. Sejauh ini belum ada bukti kalau ada vandalisme, tawuran, dan kriminal di daerah itu.
Sebatas observasi yang saya lakukan kalau ke sana, ditambah nonton di banyak akun Tiktok, mereka yang ke sana bukan untuk berkelahi dan merusak melainkan untuk ajang pembuktian fesyen siapa yang lebih keren, dan siapa yang bisa viral di Tiktok. Kenapa? Sifat remaja yang akrab dengan media sosial emang begitu. Plus, sekarang sedang libur sekolah sehingga rombongan remaja daerah pinggiran Jakarta bisa ke sana setiap hari. Konten-konten outfit remaja akan di-publish tanpa henti di Tiktok dan disebar lagi di Twitter. Remaja yang viral akan kecanduan nyari perhatian lagi.
Hal yang menarik dari remaja dan media sosial adalah mereka menjadi hiperaktif yang seakan-akan menggambarkan gaya hidup mereka dengan mencoba mengikuti perkembangan jaman, sehingga mereka dianggap lebih populer di lingkungannya. Namun tidak selalu menggambarkan keadaan social life mereka yang sebenarnya (Wilga Secsio, 2016). Namanya juga remaja ya, belum bisa dikatakan dewasa tapi ga mau dibilang masih anak-anak.
sumber: tiktok.com/@jeona9798 |
sumber: tiktok.com/@bacotabiss |
sumber: tiktok.com/@muhammadandika805 |
sumber: tiktok.com/@asisucus2 |
sumber: tiktok.com/@rcynt |
Yang mesti kita lakukan sebagai orang dewasa yang lewat dan juga nongkrong di sana kita bisa sama-sama:
- menegur dan memarahi kalau mereka merusak fasilitas dan rekam sebagai bukti.
- menegur langsung kalau buang sampah sembarangan
- melapor ke satpam beberapa gedung di dekat sana kalau ada yang sudah kelewatan.
- memberikan masukan kepada pemerintah agar mendorong terbitnya peraturan daerah agar tempat itu tidak menjadi kumuh dan bau sampah.
Meskipun masih dalam proses pembangunan, integrasi sistem transportasi publik di Jakarta sudah mengedepankan aksesibilitas dan kenyamanan bagi pengguna transportasi publik. Revitalisasi halte dan stasiun dilakukan untuk kenyamanan pengguna (Alhamudin Maju, 2022). Ramainya area Sudirman dan Dukuh Atas oleh remaja itu bukti bahwa transportasi sudah mengintegrasikan kota pinggiran dengan pusat kota dengan baik.
Komentar
Setuju. Selama mereka gak mengganggu orang sekitar, gak merusak, gak nyampah dan ngikutin aturan yang ada, menurut saya gak perlu dipermasalahkan. Masih mending nongkrong2 doang daripada jadi begal.
BalasHapusAduw buset srepet tet tet teeettt
BalasHapusBaru kali ini nemu postingan blog pake sitasi referensi..............JURNAL ILMIAH KAMPUS.
Awesome sekali Pak Ferdi idola kami <3
P.S.
Aku tim Bonge dan Mami
Buat diketawain online
Ahahahahaha