Mempertanyakan Hak

Apakah boleh seorang manusia rendah mempertanyakan hak yang paling mendasar kepada penguasa ketika kewajibannya sudah lengkap? Meski terkadang tidak semuanya sempurna, tapi yang jelas hampir semuanya selesai sebagaimana adanya. Pertanyaan bodoh, jawabnya. Terserah dia mau kapan memberikan hak itu kepadamu, namanya saja penguasa. Lagi pula belum tentu semua yang dikerjakan diterima. Kamu saja tidak pernah membaca detail apa yang menjadi pantangan & kemestian kan?! Hanya kulit luarnya saja, akui saja apa susahnya?  Benar, aku mengakuinya. Namun aku belum pernah lagi menikmati hal itu sejak lima tahun terakhir, jadi bolehkah? Sang Penguasa sepertinya tertawa datar mendengar pertanyaan bodoh itu lagi. Aku menghembuskan napas berat ke sekian kalinya yang membuatku siuman dan bermenung. Ini memang belum saatnya, ibarat tanggal main yang masih jauh dari kata tulat dan tubin. Apa yang harus dilakukan? Sejatinya tidak ada. Daya upaya sudah, bermohon sudah, tinggal tunggu tanggal mainnya dat

Bermasalah

Melihat isi berita di salah satu surat kabar kota Padang hari ini bikin aku garuk-garuk kepala. DPR tandingan lah, Gubernur tandingan lah. Ada-ada aja. Mereka yang sedang duduk di "atas" itu terlihat seperti anak-anak yang sedang berebut mainan, padahal yang mereka rebutin itu punya tanggung jawab yang besar di belakangnya. Adegan mereka berantem juga disajikan dengan gratis untuk masyarakat Indonesia. Lucu kalau mengingat mereka yang punya latar belakang pendidikan tinggi namun bertingkah seperti tidak punya titel di depan dan atau di belakang namanya. Kondisi seperti itulah yang menyebabkan rakyat semakin tidak percaya dengan wakil rakyat, termasuk saya. Tidak percaya mereka akan sanggup menyelesaikan masalah-masalah yang ada di negeri kita tercinta ini, kalau masalah memilih ketua saja ributnya udah kayak gitu.
Kemudian aku membolak-balik surat kabar dan berhenti di halaman Artis Ibukota. Dua wanita sensasional, Nikita Mirzani dan Zaskia Gothik, berpose aduhai. Hahaha. Isi beritanya tidak penting karena sudah bisa ditebak dari judulnya. Jelas berita dan foto mereka sengaja dipasang supaya yang baca surat kabar tersebut tidak bosan dengan rentetan masalah negara kita yang pelik ini. Menghibur sekali, karena pose Zaskia dan Nikita unik sekali, bokong Zaskia seperti itik, dan Nikita dengan dada bertatonya yang membusung. Mereka berdua ini apa sih? Terkenal karena sensasi saja sepertinya ya. Tidak masalah lah karena mata kadang butuh hal yang menyegarkan seperti pose mereka di surat kabar ini.
Lalu judul berita lain menarik perhatianku. Polemik Pencantuman Agama judulnya. Bolehlah kalau dibaca sampai habis, sebab aku penasaran dengan argumen para pakar tentang ini. Sebetulnya aku adalah personal yang setuju tentang kolom agama harus tetap dipertahankan. Seseorang yang beragama seharusnya bangga dengan keyakinannya. Namun, aku juga setuju dengan hasil diskusi dengan Menteri Agama yang dituliskan dalam berita itu. Bahwa kolom agama tetap dipertahankan dan masyarakat boleh memilih untuk tetap mengisinya atau meninggalkan kolom itu kosong, dan aku memilih akan tetap mengisinya.
Masalah kalau dilihat tidak akan pernah habis, satu masalah selesai setelahnya akan muncul masalah baru. Semua tergantung manusianya bagaimana menyelesaikan masalah-masalah itu. Aku bisa mengingat masalah-masalah apa yang telah kuselesaikan selama setahun ini, jika dilist bisa bikin bangga karena udah menemukan jalan keluarnya. Salah satunya tentang hati yang susah beralih dari tempat lama, aku menemukan jalan keluarnya dan sekarang sudah terbiasa dan ga sedih lagi, meskipun kadang terasa lagi, haha. Cukup cerita part ini. Aku punya masalah baru dan aku harus segera menemukan jalan keluarnya. Kalian tau, semester tiga sudah akan berakhir dan saatnya menyelesaikan buku baru a.k.a Tesis. I welcome you, Tesis. Welcome to my life, ajarkan aku menjadi manusia yang berilmu dan berakhlak baik, dan bisa menemukan titik akhir nanti, semoga bisa menambah pengalaman hidup. Amin. :)

Komentar

  1. Tulis thesis yg bermutu ya.. jangan kaya berita ga penting ala ala artis indonesia gitu ;)

    Good luck with that!

    BalasHapus
  2. sedap thesis bang! aku juga merasakan hal yang sama tapi sedikit lebih rendah dari thesis, proyek akhir hahahah..

    btw aku udah jarang banget beli koran T.T

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lho Andie belum wisuda? Aku pikir udah lho. Good luck with your Proyek Akhirnya, Ndie! Semangat.

      btw, itu bukan koran yang dibeli sendiri kok. Koran boleh minjem ruang tunggu :))

      Hapus
  3. Good luck with your Thesis! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thank you, bang Labu... :D
      How are you, btw?

      Hapus
  4. Waaah..udah tesis aja.
    God Speed!

    Nanti kalau udahan tesisnya terus kakfer merantau lagi deh. Terus Padang sepi lagi deh,

    BalasHapus
  5. DUKUNG FERDI MENJADI ANGGOTA DPR MASA DEPAN!
    DUKUNG FERDI SELESAIKAN TESISNYA!

    #VisitPaviliunFerdi2015

    Herdiana Surachman
    www.deluxshionist.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apaan pake footer segala komentar lo, Herdeh...

      Hapus
  6. Pfffttt kok komentar gw gak langsung MUNCULLLL sih kak??? kenapaaa hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. HEH! kalau udah lebih dari sebulan, komentarnya gw saring dulu, kak. Seperti ituuuh~

      Hapus

Posting Komentar

silahkan dikomen.... jelek2 jg gpp...
ga marah kok, paling gue jampi2 ntar malamnya...
hahahaha...

Postingan populer dari blog ini

Tentang Malam di Pekan Budaya Sumatera Barat part. I

Tujuh dan Sembuh

Pengalaman Latsar tapi Tidak Rasa Latsar