Di Balik Layar

Hidup berpindah dari satu fase ke fase berikutnya. Dari semua fase yang sudah terjadi, sepertinya sekarang adalah fase yang beratnya seperti menhir pada zaman Megalitikum. Tidur yang harusnya cukup menjadi kurang karena banyak hal berlarian dalam kepala padahal mestinya rehat. Sepertinya semua orang yang lebih tua pernah melewati fase ini ya. Apa saja kegiatan yang mereka lakukan sampai mereka bertahan hingga sekarang? Gambaran seperti inikah semuanya? Bagi yang tidak berhasil di titik mana mereka berada di momen terakhirnya? Kepala yang sedang kosong ini perlu diisi dengan pelajaran dari orang-orang yang lebih tua yang telah mengupayakan perjuangan hidup mereka. Media daring langganan terakhir memperbarui kontennya pada bulan Juni lalu, apa mereka menyerah? Oh, the struggle is real. Apa yang terjadi di belakang panggung tidak pernah dimunculkan pada khalayak, karena untuk apa juga mereka diberi tahu? Nanti saja jika sudah rilis, begitu kata para sineas. Setelah rilis barulah di balik ...

Memaksakan Diri

Semua berawal dari membaca judul-judul postingan yang dishare oleh teman-teman sesama blogger di grup Whatsapp, I was like... Keren ya mereka sampai sekarang masih konsisten dalam membuat konten blognya, apapun jenis blog mereka; baik daily blog, traveling blog, book lover blog, dsb. Mereka yang sejak awal tahun sudah berniat kapan dan berapa jumlah postingan yang akan mereka publish di blog mereka selama setahun ini membuat saya merasa terpanggil untuk melakukan hal yang sama.

Now, here I am! Memaksakan diri untuk menulis dan bercerita lagi di blog yang sudah sepi pengunjung dan bersarang laba-laba ini. That's okay, selagi masih ada internet dan laptop yang mendukung kegiatan blogging, saya akan berusaha berbagi cerita tentang kehidupan di sini, mengasah otak untuk berpikir dan membahas sesuatu yang sedang hangat dibicarakan. Walaupun sebenarnya kegiatan yang lebih prioritas masih banyak untuk diselesaikan, but I need to write something on my blog untuk sekedar melepas lelah.

Memaksakan diri untuk melakukan hal-hal baik dan bermanfaat adalah tindakan yang benar ketika kita merasa sudah terlalu lama terjebak pada sifat malas. Perlu sebuah trigger atau pemicu supaya rasa malas itu bisa dikalahkan. Misalnya, di bulan pertama di tahun 2017 ini saya sudah menuliskan daftar-daftar keinginan yang harus diselesaikan atau bahasa kerennya resolusi awal tahun, hahaha. Salah satunya adalah mau konsisten ngeblog yang jumlah postingannya lebih banyak dari tahun sebelumnya. Dengan memaksakan diri seperti sekarang, akhirnya muncul juga postingan pertama di 2017, tinggal mengatur kapan dan tentang apa postingan selanjutnya. 

Ngomong-ngomong, tampilan beranda Blogger sekarang udah berubah ya, trus udah punya template baru. Akhirnya dia mengikuti perkembangan jaman. Saking lamanya ga buka blog, sampai takjub lihat perubahannya, hihihi. Good job, Blogger! Semakin menarik semakin menambah semangat buat ngeblog.

Komentar

  1. semoga istiqomah update blog :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha... Amin!
      Thanks for stopping by.
      Salam kenal.

      Hapus
    2. salam kenal, terima kasih juga telah mampir :D

      Hapus
  2. kamu masih lebih konsisten dari aku sih. aku udah berapa kali bolak-balik hapus bikin hapus blog hahaha.. dan sekarang bikin baru lagi.. mampir ya pak dos.. :)))

    BalasHapus
  3. Menurut gue yang baru setahun terakhir kembali blogging: jangan/gak usah muluk2 untuk menulis sesuatu yang besar, grandeur, penting dll. Menulislah untuk menulis itu sendiri. Gak usah bingung atau takut gak dibaca atau tulisannya jelek atau gak penting. Write for the sake of writing. Nanti kan lama2 terasah untuk membuat tulisan yang lebih baik lagi.

    BalasHapus

Posting Komentar

silahkan dikomen.... jelek2 jg gpp...
ga marah kok, paling gue jampi2 ntar malamnya...
hahahaha...

Postingan populer dari blog ini

Tentang Malam di Pekan Budaya Sumatera Barat part. I

Nenek Siapa Ini?

Mempertanyakan Hak