Aku pikir aku akan terus mengagumi
sosok guru. Guru apa saja: guru SD, guru
SMP, guru SMA, dosen ketika aku kuliah di perguruan tinggi, sampai guru
kehidupan yaitu seorang ibu.
Menjadi seorang guru tidaklah
mudah, aku telah mencobanya. Serius. Mengajar di kelas yang isinya berbagai
watak manusia itu tidak gampang lho. Adakalanya salah satu siswa ingin
diperhatikan, di waktu yang bersamaan ada siswa yang tingkahnya seperti
kesetanan, alias tidak bisa diam, maunya ngomong terus. Aku jadi teringat
praktek mengajar dulu di salah satu SMK di kota Padang. Sebuah pengalaman yang
sangat berharga dapat merasakan langsung apa yang dirasakan guru saat mengajar
di kelas. Membuat mereka mengerti dengan apa yang kita ajari di depan kelas
adalah kepuasan tersendiri yang tidak ternilai. Puncaknya, mendapat karangan
bunga dari beberapa siswa menjadi momen yang tak terlupakan bagiku saat masih
praktek mengajar dulu. Mereka berterima kasih karena telah menjadi guru praktek
yang
easy going, tidak kaku saat
mengajar, dan tidak gampang marah. Aku masih menyimpan bunga pemberian mereka
itu di rumah. Terima kasih siswa-siswaku.
Aku jadi ingat ketika peringatan
hari guru sewaktu SMA, hari di mana semuanya memberikan rewards kepada guru
wali kelas dan guru lainnya. Ada yang memberi bunga, menyanyikan lagu paduan
suara di depan lapangan upacara. Benar-benar menjadi hari yang mengharukan
karena semua guru pantas diberi sebuah penghargaan. Karena guru adalah pahlawan
super yang menjadi salah satu tonggak berdirinya sebuah Negara yang sukses di
mata dunia.
|
gambar dari: http://goo.gl/4rBwg |
Berdasarkan Education Development
Index (EDI) pendidikan di Indonesia berada di posisi 69 dari 127 negara,
(dikutip dari portal berita Okezone 24 Oktober 2012:
okezone),
mencengangkan ya… Walaupun indeks pendidikan kita masih tertinggal dari negara
tetangga seperti Malaysia (65) dan Brunei Darussalam (34), aku percaya suatu
saat negara kita pasti bisa melesat naik mengalahkan negara-negara tersebut.
Buktinya, negara kita sudah banyak mencetak prestasi di mata dunia dari bidang
akademis. Sebut saja Christa (15 tahun, medali perak) dan Natasha (15 tahun, medali perunggu) yang
berhasil mencetak prestasi di dunia pada European Girls Mathematical Olympiad (EGMO) 2012 di Murray Edwards College, Inggris (10-16/4/2012) (dikutip dari:
detik).
Dan yang baru-baru ini, bulan September lalu, tim Olimpiade Komputer Indonesia
2012 berhasil mempersembahkan medali perak dan tiga medali perunggu dalam ajang International Olympiad in Informatics (IOI) ke-24 di Milan, Italia (dikutip dari:
kompas). Tentunya berkat kerja keras anak-anak bangsa tersebut dan dukungan Pemerintah,
di balik kesuksesan mereka, ada sosok pelatih/guru mereka yang telah berhasil
melatih mereka sampai bisa mencetak prestasi di mata dunia. Siapa yang tidak
bangga menjadi guru yang menghasilkan para siswa yang berprestasi?
J
Aku juga salut pada guru-guru di
pedalaman Indonesia di mana saja. Mereka tidak pernah mengeluh untuk mengajar walaupun
dengan fasilitas yang tidak memadai. Sering kita dengar pula di berita tentang
gaji guru di pedalaman yang kurang dari cukup, tapi mereka tetap melakukan
kegiatan mencerdaskan anak bangsa dengan ikhlas. Mengajar berhitung, membaca,
menulis, bernyanyi, bahkan menjadi orang tua kedua dengan sepenuh hati.
|
gambar dari: http://goo.gl/Le3s6 |
Semoga guru-guru di Indonesia
tetap menjadi inspirasi banyak orang dan bisa terus mencetak anak bangsa yang
berprestasi. Oh iya, semoga Pemerintah kita memberikan perhatian lebih,
khususnya terhadap guru di desa, dan melengkapi fasilitas di sekolah-sekolah
pedalaman sehingga pendidikan di Indonesia bisa tersebar secara merata. Amin. Terima kasih guruku, terima kasih telah
menjadi bagian dari proses pencerdasan warga negara, dengan penuh dedikasi dan
pengorbanan, rewards sebesar-besarnya sangat pantas kau dapatkan. We love you
:’)
wuidih.. blognya kreen.. cetar.. :D
BalasHapusCetar aja atau cetar membahana, Si? Hahahaha
Hapusudh level badaaaiiii.. huahaha..
HapusAlhamdulillah yaahh~
HapusSeneng ya Fer jadi seorang guru? hehehe. Ada kepuasan batin yang gak bisa diungkapkan ^_^
BalasHapusMbak Mitaaa.... Apa kabar? :D
HapusIyah, kepuasannya itu beda dari yang lain2... :D
Baik, alhamdulillah Fer. Kamu keren, masih ngeblog terus ^^ jadi pengen nge-blog lagi :D
HapusGa terus2an ngeblog sih, mbak... Bulan kemaren malah absen ngeblog. :))
HapusHai pak guru :D
BalasHapusHai... #ngoookkk!
HapusUdah? Gitu doank?
Jadi ingat jaman2 saya masih mahasiswa, saya juga jadi guru di beberapa tempat ngajar matematika, bahasa Inggris dan Bahasa Jepang. Kadang kangen juga pengen ngajar..... emang ngajar itu menyenangkan
BalasHapusBang Cipu ngajar bahasa Jepang? Eh aku diajarin donk... :D
HapusWelcome to the club, Pak guru...
BalasHapusJadi guru memang menyenangkan, sekali mencoba ga mau lari ke profesi lain.. hehehe.
Yeah, mbak... Tooss!!!
Hapushaiiii.......
BalasHapusblognya keren sob....
BalasHapusoya . ne mau nanya... situ lahirnya 3 februari tahun brpa??? nama sto hampir mirif sama ane.. dan tgl lahirnya pun sama dengan ane..
menarik tulisannya
BalasHapusartikel yang menarik...
BalasHapussalam kenal dan semoga sukses.
Waks pak gurunya ganteng hahaha..
BalasHapusSemangat ya, susah kalo jadi guru/dosen, saya kalo diminta jd guru kayanya ga sanggup karena musti sabar menghadapi orang-orang dgn watak yg bermacam-macam :|
maju terus pendidikan indonesia
BalasHapussukses selalu :)
BalasHapus