Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2013

Di Balik Layar

Hidup berpindah dari satu fase ke fase berikutnya. Dari semua fase yang sudah terjadi, sepertinya sekarang adalah fase yang beratnya seperti menhir pada zaman Megalitikum. Tidur yang harusnya cukup menjadi kurang karena banyak hal berlarian dalam kepala padahal mestinya rehat. Sepertinya semua orang yang lebih tua pernah melewati fase ini ya. Apa saja kegiatan yang mereka lakukan sampai mereka bertahan hingga sekarang? Gambaran seperti inikah semuanya? Bagi yang tidak berhasil di titik mana mereka berada di momen terakhirnya? Kepala yang sedang kosong ini perlu diisi dengan pelajaran dari orang-orang yang lebih tua yang telah mengupayakan perjuangan hidup mereka. Media daring langganan terakhir memperbarui kontennya pada bulan Juni lalu, apa mereka menyerah? Oh, the struggle is real. Apa yang terjadi di belakang panggung tidak pernah dimunculkan pada khalayak, karena untuk apa juga mereka diberi tahu? Nanti saja jika sudah rilis, begitu kata para sineas. Setelah rilis barulah di balik ...

Dia dan Kesederhanaannya

Kesederhanaan memang membuat seseorang jatuh cinta. Dari kesederhanaan itu terkadang memancar aura kedewasaan yang tak satupun orang lain bisa meniru. Dia dengan kesederhanaannya itu menyulap ruang kecil kosong menjadi ruang pameran luas. Dia dengan kesederhanaannya itu mengajarkanku bagaimana merakit kapal terbang dari sekotak korek api. Dia dengan kesederhanaannya itu menjadi amunisi pendingin saat batin dan pikiran mengeluarkan hawa panas menyengat. Dia tidak memberi contoh secara langsung tapi aku mencatat setiap definisi yang ia ocehkan, dan memoriku menyimpannya di folder khusus bernama dia. Dulu aku tidak peduli pada hal kecil lalu kemudian dia datang memberitahuku tentang 'tidak akan menjadi sesuatu hal yang besar jika hal kecil saja tidak disyukuri'. Sungguh menggugah. Walaupun dia tidak pernah memproklamirkan kejeniusannya namun orang-orang mengakui akan hal itu, apalagi aku. Dia dengan senyum kecil yang tergores di wajahnya selalu membuatku meleleh. Dia dengan tinda...

Ketika Pulang Mendadak

Gambar
Sudah hampir dua minggu aku berada di kota Bengkuang, alias kota Padang. Padahal baru liburan Lebaran kemarin aku pulang ke sini. Karena ada satu dan beberapa hal lain memaksaku untuk meninggalkan Ibu Kota untuk sementara waktu. Keberadaanku di kota ini pastinya ada tujuan penting sepenting peluncuran album terbaru para musisi tanah air. Haha.  Siapa yang tak senang jika pulang kampung in the middle of working day ? Kepulanganku kali ini tak hanya membuat keluarga baru di kosanku kaget, orang terdekatku selama di sana, sampai mamaku sendiri saja kaget. Hihi. Waktu menentukan pulang di tanggal yang aku anggap baik, detak jantung berdegup kencang karena berebut tiket (agak) murah dari maskapai Singa Udara, akhirnya dapat! Lalu kemudian berdoa semoga urusan di Padang dilancarkan dan dimudahkan oleh Allah SWT. (Amin...)  Sampai di Padang sekitar jam 9 malam. Badan terasa ingin diguyur air banget , soalnya aku bersiap-siap dari kosan untuk pergi ke Soekarno-Hatta itu jam ...