Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2023

Di Balik Layar

Hidup berpindah dari satu fase ke fase berikutnya. Dari semua fase yang sudah terjadi, sepertinya sekarang adalah fase yang beratnya seperti menhir pada zaman Megalitikum. Tidur yang harusnya cukup menjadi kurang karena banyak hal berlarian dalam kepala padahal mestinya rehat. Sepertinya semua orang yang lebih tua pernah melewati fase ini ya. Apa saja kegiatan yang mereka lakukan sampai mereka bertahan hingga sekarang? Gambaran seperti inikah semuanya? Bagi yang tidak berhasil di titik mana mereka berada di momen terakhirnya? Kepala yang sedang kosong ini perlu diisi dengan pelajaran dari orang-orang yang lebih tua yang telah mengupayakan perjuangan hidup mereka. Media daring langganan terakhir memperbarui kontennya pada bulan Juni lalu, apa mereka menyerah? Oh, the struggle is real. Apa yang terjadi di belakang panggung tidak pernah dimunculkan pada khalayak, karena untuk apa juga mereka diberi tahu? Nanti saja jika sudah rilis, begitu kata para sineas. Setelah rilis barulah di balik ...

Bijak Batas

Lupa bahwa ada rambu-rambu yang harus dilihat. Selain tanpa alat penjelas, saat itu hujan pun semakin deras yang membuat keinginan pulang semakin kuat. Faktornya tidak satu, tapi begitulah runutnya di mana pada akhirnya masuk ke ruas yang berlubang dan berilusi. Para kurcaci saling beradu menyadarkan tapi sang tuan masih percaya bahwa air bening pasti akan kering seiring waktu. Hitungan satu lembar lebih sedikit sudah memperlihatkan batas-batas yang membawa ke ingatan pada rambu. Makhluk sekitar tertawa melihat konsep yang direvisi secepat telapak tangan berkeringat saat upacara. Bijaknya sang batas berhasil dibawa untuk catatan baru. Tidak masalah karena lubang pada ruas tersebut bisa dipanjat hanya dengan dua anak tangga. Buku putih yang ternyata berada di kolong peraduan ikut memantau dan menjaga kewarasan. Makhluk sekitar ikut tertawa lagi, dan kebodohan itu bertemu bijak saat refleksi. Batas mewaraskan.