Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

Di Balik Layar

Hidup berpindah dari satu fase ke fase berikutnya. Dari semua fase yang sudah terjadi, sepertinya sekarang adalah fase yang beratnya seperti menhir pada zaman Megalitikum. Tidur yang harusnya cukup menjadi kurang karena banyak hal berlarian dalam kepala padahal mestinya rehat. Sepertinya semua orang yang lebih tua pernah melewati fase ini ya. Apa saja kegiatan yang mereka lakukan sampai mereka bertahan hingga sekarang? Gambaran seperti inikah semuanya? Bagi yang tidak berhasil di titik mana mereka berada di momen terakhirnya? Kepala yang sedang kosong ini perlu diisi dengan pelajaran dari orang-orang yang lebih tua yang telah mengupayakan perjuangan hidup mereka. Media daring langganan terakhir memperbarui kontennya pada bulan Juni lalu, apa mereka menyerah? Oh, the struggle is real. Apa yang terjadi di belakang panggung tidak pernah dimunculkan pada khalayak, karena untuk apa juga mereka diberi tahu? Nanti saja jika sudah rilis, begitu kata para sineas. Setelah rilis barulah di balik ...

Enggan Diperam Di Pendiangan

Tiga rangkaian akan dipecah satu per satu. Dimulai ketika buku yang bercerita tentang masa kecil di pelosok kampung berisikan kata-kata yang memukau, jadilah sebuah kalimat baru yang mewakili seluruh bagian terintegrasi ini. Baiklah. Hendaknya mereka yang mampir sudah mengenal asal paragraf sebelumnya sehingga bisa dipastikan akan paham kenapa bisa sampai di kota pelik ini. Bukanlah ibarat buah yang bisa diperam sehingga membusuk sebelum dimakan. Enggan ikut yang biasa tapi lebih menciptakan hal yang luar biasa. Pernyataan ini membunyikan lorong panjang yang bergaung pelan dan menyibakkan ilalang yang menghadang. Begitu pula di romansa, tiada hari tersisa kosong sebab inginkan sesuatu yang cukup. Walau teori dan praktik belum bertemu imbang tetapi catatan-catatan lama menggunung kemudian membentuk hamparan pelajaran yang utuh. Berhajat panjang sejak lembar pertama yang semua ini kuncinya hanya satu: enggan diperam di pendiangan . Tanpanya kans-kans yang disediakan Semesta tak kan perna...