Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2015

Di Balik Layar

Hidup berpindah dari satu fase ke fase berikutnya. Dari semua fase yang sudah terjadi, sepertinya sekarang adalah fase yang beratnya seperti menhir pada zaman Megalitikum. Tidur yang harusnya cukup menjadi kurang karena banyak hal berlarian dalam kepala padahal mestinya rehat. Sepertinya semua orang yang lebih tua pernah melewati fase ini ya. Apa saja kegiatan yang mereka lakukan sampai mereka bertahan hingga sekarang? Gambaran seperti inikah semuanya? Bagi yang tidak berhasil di titik mana mereka berada di momen terakhirnya? Kepala yang sedang kosong ini perlu diisi dengan pelajaran dari orang-orang yang lebih tua yang telah mengupayakan perjuangan hidup mereka. Media daring langganan terakhir memperbarui kontennya pada bulan Juni lalu, apa mereka menyerah? Oh, the struggle is real. Apa yang terjadi di belakang panggung tidak pernah dimunculkan pada khalayak, karena untuk apa juga mereka diberi tahu? Nanti saja jika sudah rilis, begitu kata para sineas. Setelah rilis barulah di balik ...

Belum Jadi

Pemikiran itu hampir membuahkan hasil. Hasil yang sebenarnya memang direncanakan jauh-jauh hari, namun Para Penjaga menyatakannya belum. Belum pantas lagi untuk bertanggung jawab atas kejadian-kejadian yang akan menghabiskan tinta pena. Sebenarnya Sembilan yang dulu cukup mampu menjadi peta sebagai pedoman, mmm… walaupun kurang. Setidaknya tepat di hari itu, banyak scene seru yang sudah dibayangkan akan memenuhi memori baru yang besar ini, namun batal. Dia tersenyum, di sini juga. Sejenak melambat, berpikir semuanya tidak selalu berurutan seperti apa yang sudah direncanakan. Akan ada saat kembali menyatu dengan Sembilan melewati jalur jauh agar semuanya siap pada hitungan ke sekiannya, mungkin Satu, Dua atau lainnya. Dalam hati mengaminkan. Ada hal lain, sesuatu yang sesak merambat. Ulu hati yang dicarinya. Dulu Orang Kuning bertanya, kenapa masih basah padahal hanya empat kali Tiga Puluh? Sebetulnya, ya. Sampai ketika seorang teman berucap langsung ke dasar yang paling dasar, r...