Mempertanyakan Hak

Apakah boleh seorang manusia rendah mempertanyakan hak yang paling mendasar kepada penguasa ketika kewajibannya sudah lengkap? Meski terkadang tidak semuanya sempurna, tapi yang jelas hampir semuanya selesai sebagaimana adanya. Pertanyaan bodoh, jawabnya. Terserah dia mau kapan memberikan hak itu kepadamu, namanya saja penguasa. Lagi pula belum tentu semua yang dikerjakan diterima. Kamu saja tidak pernah membaca detail apa yang menjadi pantangan & kemestian kan?! Hanya kulit luarnya saja, akui saja apa susahnya?  Benar, aku mengakuinya. Namun aku belum pernah lagi menikmati hal itu sejak lima tahun terakhir, jadi bolehkah? Sang Penguasa sepertinya tertawa datar mendengar pertanyaan bodoh itu lagi. Aku menghembuskan napas berat ke sekian kalinya yang membuatku siuman dan bermenung. Ini memang belum saatnya, ibarat tanggal main yang masih jauh dari kata tulat dan tubin. Apa yang harus dilakukan? Sejatinya tidak ada. Daya upaya sudah, bermohon sudah, tinggal tunggu tanggal mainnya dat

Rendang Pusako Bundo Khas Payakumbuh

Banyak teman saya yang nanya "Emang rendang itu ada banyak macamnya ya, Fer? Trus bedanya apa? Kan rasanya sama-sama pedes gurih". Jawabannya banyak. Jenisnya ada dua, rendang basah (bukan kalio ya) dan rendang kering. Bedanya dari bahan utamanya, ada yang disebut dengan rendang daging, ada rendang ayam, ada rendang paru, ada rendang telur, ada rendang jengkol, rendang kambing, dsb. Hahahaha... Rasanya emang rata-rata sama, kalau beda berarti daerah asalnya yang menjadikannya ciri khas. Misalnya rendang telur (kering) itu ciri khas daerah Payakumbuh. 

Ngomong-ngomong rendang asal Payakumbuh, ada satu produk lokal yang sempat saya cobain rendangnya beberapa bulan lalu. Nama merknya adalah Rendang Pusako Bundo yang diproduksi langsung di Payakumbuh. Saya request tiga varian yaitu rendang daging (basah), rendang suwir daging (kering), dan rendang suwir ayam (kering). Ga cuman tiga varian aja sih yang mereka buat, ada lagi rendang telur dan rendang paru (basah dan kering). Iseng-iseng saya coba bikin video unboxing-nya biar bagus wkwkwk. 


Varian pertama yang saya cobain adalah rendang daging (basah). Aduh, ga akan bisa tahan deh selera ini kalau di depan mata ada nasi anget dan rendang daging yang bumbunya super melimpah. Kalau dideskripsikan lewat kata-kata rasanya enak banget. Dagingnya empuk, lemak dagingnya sedikit, potongan dagingnya ga terlalu gede, jadi mudah untuk digigit. Kalau dikasih bintang, I rate this variant with 4,5/5. 

Kemasan rendang daging sapi (basah)

Penampakan di dalamnya

Varian kedua yang saya cobain adalah rendang suwir daging. Rendang jenis kering ini sangat enak untuk dikudap tanpa nasi, kayak jadi snack gitu deh guys. Hahaha. I recommend you to eat this with still nasi anget. Karena bumbu halusnya yang kering kalau ditabur ke nasi anget jadi mirip abon tapi lebih enak. Kebayang ga sih? hahaha. Rendang suwir daging ini ga bikin ribet, bisa dimakan pakai sendok karena ga perlu gigit-gigit dagingnya, jadi tinggal suap ke mulut deh. 

Rendang Suwir Daging (kering)

Varian terakhir yang saya cobain dari Rendang Pusako Bundo yang saya request adalah rendang suwir ayam. Rasa bumbunya saya persis dengan rendang suwir daging. Digoreng garing jadi pas dikunyah terasa badaruak kalau kata orang Minang. You know badaruak? Kering garing, wkwkwk. Saya sih ga nemuin beda yang signifikan antara rasa rendang suwir daging ataupun ayamnya. Mungkin udah kalap karena keenakan dan kelaparan. But overall I love this Rendang Pusako Bundo

Pilih daging sapi atau ayam?

Kalau mau nyobain apa yang saya udah makan, temen-temen bisa pesan langsung dari website-nya yaitu http://rendangpusako.com atau lewat Instagram mereka di @pusako.bundo. Selain itu dijual juga di marketplace seperti di Tokopedia dan Shopee. 

Payakumbuh sih emang juaranya bikin rendang (in my opinion). Bukan karena kampung saya di sana tapi emang udah nyobain dari beberapa rendang di Sumatera Barat, yang dari Payakumbuh pasti bikin makan jadi tambuah ciek!  

Until next post, guys. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Malam di Pekan Budaya Sumatera Barat part. I

Tujuh dan Sembuh

Pengalaman Latsar tapi Tidak Rasa Latsar