Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Mempertanyakan Hak

Apakah boleh seorang manusia rendah mempertanyakan hak yang paling mendasar kepada penguasa ketika kewajibannya sudah lengkap? Meski terkadang tidak semuanya sempurna, tapi yang jelas hampir semuanya selesai sebagaimana adanya. Pertanyaan bodoh, jawabnya. Terserah dia mau kapan memberikan hak itu kepadamu, namanya saja penguasa. Lagi pula belum tentu semua yang dikerjakan diterima. Kamu saja tidak pernah membaca detail apa yang menjadi pantangan & kemestian kan?! Hanya kulit luarnya saja, akui saja apa susahnya?  Benar, aku mengakuinya. Namun aku belum pernah lagi menikmati hal itu sejak lima tahun terakhir, jadi bolehkah? Sang Penguasa sepertinya tertawa datar mendengar pertanyaan bodoh itu lagi. Aku menghembuskan napas berat ke sekian kalinya yang membuatku siuman dan bermenung. Ini memang belum saatnya, ibarat tanggal main yang masih jauh dari kata tulat dan tubin. Apa yang harus dilakukan? Sejatinya tidak ada. Daya upaya sudah, bermohon sudah, tinggal tunggu tanggal mainnya dat

Lingkungan yang Mengubah

Sampai saat ini saya masih percaya bahwa manusia dan lingkungan adalah dua hal yang terus berinteraksi dan saling mempengaruhi. Perilaku manusia bisa mengubah lingkungan dan lingkungan juga bisa mengubah perilaku manusia. Ini bukan sebuah pembahasan tentang materi kuliah Lingkungan tapi hanya sebuah tulisan yang berasal dari pengalaman saya selama berada di lingkungan baru. Saya merasa harus menuliskan ini sebagai bahan bacaan untuk saya di masa depan dan bisa juga sebagai bahan pertimbangan saya untuk bertindak terhadap kondisi-kondisi tertentu.  Kenapa saya mention  dua hal di atas, yakni manusia dan lingkungan, adalah karena saya merasa ada yang berubah dari diri saya sejak berada di Ibu Kota. Walaupun masih dikategorikan sebagai pendatang baru, I don't know why   I'm feeling different   now. Jadi, setelah saya cari referensi tentang teori Psikologi Lingkungan (tautan dari sini ), saya menemukan empat poin bagaimana lingkungan mempengaruhi manusia (dalam hal ini perilak